Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki: Pesawat Suriah Angkut Amunisi Rusia

Kompas.com - 12/10/2012, 09:18 WIB

ISTANBUL, KOMPAS.com — Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, Kamis (11/10/2012), kembali menegaskan bahwa pesawat penumpang Suriah yang dipaksa mendarat di Ankara membawa amunisi buatan Rusia untuk angkatan bersenjata Suriah.

"Ini amunisi dari Rusia yang setara dengan yang dikirim perusahaan industri kimia dan mekanis kami ke Kementerian Pertahanan Suriah," kata Erdogan pada satu taklimat.

Sejumlah tentara militer Turki mengawal pesawat Airbus A-320 milik Syrian Airlines, yang membawa 30 penumpang, ke bandar udara Ankara, Rabu, setelah Turki menerima keterangan intelijen. Kementerian Luar Negeri Turki telah memberi kesempatan agar pesawat itu kembali ke Rusia sewaktu masih berada di atas Laut Hitam, tetapi pilotnya tak mau melakukannya.

Sementara itu, Damaskus menyatakan, pesawat tersebut membawa barang yang sah dan menggambarkan tindakan Turki sebagai aksi "perompakan udara". Di pihak lain, Moskwa menuduh Ankara membahayakan nyawa penumpang berkebangsaan Rusia ketika mencegat pesawat jet penumpang tersebut, Rabu.

Tindakan memaksa pesawat itu mendarat merupakan tanda lain mengenai ketegasan Ankara yang meningkat terkait krisis di Suriah. Kepala staf militer Turki, Rabu, memperingatkan bahwa militer akan menggunakan kekuatan lebih besar kalau bom Suriah terus mendarat di Turki.

Juru bicara Bandar Udara Vnukovo, Moskwa, mengatakan kepada kantor berita resmi Rusia, Itar-Tass, bahwa semua yang ditaruh di dalam pesawat tersebut telah menjalani pemeriksaan bea cukai dan keamanan dan tak ada barang yang dilarang di pesawat itu. Ketika ditanya mengenai pernyataan Erdogan, Kementerian Luar Negeri Rusia merujuk kepada pernyataan juru bicaranya dan tak bersedia memberi komentar lebih lanjut.

Lembaga ekspor senjata Rusia menyatakan tak memiliki barang di pesawat itu, dan kantor berita Interfax yang mengutip seorang diplomat Rusia melaporkan barang yang disita Turki tersebut bukan berasal dari Rusia.

Kepala Syrian Arab Airlines, Ghaida Abdulatif, mengatakan di Damaskus, pesawat tersebut membawa peralatan listrik sipil.

Turki telah menjadi salah satu pengecam paling keras terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad selama protes 19 bulan yang telah menewaskan sebanyak 30.000 orang. Ankara telah memberi tempat berlindung kepada pemimpin protes dan mendorong pembentukan zona aman yang dilindungi pihak asing di dalam wilayah Suriah.

Rusia membela Bashar dan sebuah sumber di industri senjata mengatakan Moskwa belum menghentikan ekspor senjatanya ke Damaskus.

Konflik Suriah telah mengancam akan menyeret negara-negara tetangganya dan menimbulkan perpecahan yang mendalam antara penganut Sunni dan Syiah di Timur Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com