Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Kartel Narkoba Terbunuh secara Kebetulan

Kompas.com - 11/10/2012, 13:34 WIB

PROGRESO, KOMPAS.com Angkatan Laut Meksiko mengatakan personelnya tidak tahu bahwa mereka telah menewaskan bos kartel narkoba paling ditakuti di negara itu sampai jenazahnya dicuri dari rumah persemayaman.

Bos kartel narkoba Zetas, Heriberto Lazcano alias "El Lazca", terbunuh dalam baku tembak dengan anggota marinir di Progreso, negara bagian Coahuila, Minggu (7/10/2012).

Pihak AL mengatakan Lazcano terbunuh setelah personel marinir mencari gerombolan orang yang mencurigakan di luar stadion bisbol itu. Pihaknya mengaku mendapat informasi tentang orang-orang bersenjata di kawasan itu. Orang-orang itu kemudian menembaki para marinir dan baku tembak sengit pun terjadi.

Laksamana Muda Jose Luis Vergara mengatakan dalam wawancara radio dan televisi, Rabu (10/10/2012), bahwa jenazah Lazcano ditinggalkan di rumah persemayaman itu bersama jenazah anteknya setelah baku tembak tersebut karena mereka waktu itu yakin dia cuma penjahat biasa dan sama sekali tidak mencurigai bahwa mereka baru saja menumbangkan pemimpin kartel Zetas.

"Bagi kami, keduanya penjahat biasa saja. Kami tidak tahu sama sekali bahwa di itu Lasca," kata Vergara kepada MVS Radio.

Vergara mengatakan, pihak berwenang baru menyadari bahwa mereka telah menewaskan tokoh penting setelah sekelompok orang bersenjata mencuri jenazah itu dari rumah persemayaman. Pemeriksaan sidik jari memastikan bahwa yang tewas itu Lazcano. Pengambilan sidik jari dilakukan sebelum jenazah itu ditinggalkan di rumah persemayaman dan merupakan prosedur yang biasa dilakukan.

Juru bicara AL itu untuk pertama kali mengaku bahwa orang ketiga dalam baku tembak itu berhasil kabur.

Dikatakannya, sekarang ini anggota kartel narkoba biasa bepergian dalam rombongan kecil, bukan dalam konvoi seperti dulu, agar tidak menarik perhatian.

Kematiannya menimbulkan rasa takut di kalangan warga kota-kota kecil yang sebagian besar penduduknya bekerja di pertanian dan pertambangan di negara bagian itu.

Warga Profeso mengaku mendengar serangkaian ledakan yang diduga berasal dari granat yang menurut marinir dilemparkan oleh Lazcano ke arah mereka.

Namun, sebagian besar warga setempat menolak berbicara. Mereka mengaku tidak berada di lapangan bisbol tak jauh dari lokasi Laszaco terbunuh akibat tembakan. Orang-orang yang mengaku mendengar suara ledakan mengatakan langsung lari pulang dan bersembunyi di dalam rumah masing-masing.

Kota tanpa polisi

Tidak jelas soal yang dilakukan Lazcano di lapangan bisbol itu. Pertandingan antara tim Progreso melawan tim tamu dari kota tetangga tengah berlangsung, saat peristiwa itu terjadi. Kawasan itu merupakan satu dari dua tempat di kota itu dengan sinyal ponsel yang bisa diandalkan.

Namun bukan hal mengejutkan jika Zetas tertarik pada kota itu. Progreso tidak memiliki polisi sejak Januari, karena para pejabat kota itu menolak melakukan pemeriksaan latar belakang seperti yang disyaratkan kepolisian.

"Kami sudah mengundang warga untuk bergabung dengan kepolisian, tapi tidak seorang pun datang," kata perwira polisi negara bagian, Manuel Hernandez Mireles. Kini hanya ada beberapa personel polisi dari negara bagian yang bertugas di kota kecil itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com