Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pesawat Qantas Nyaris Bertabrakan

Kompas.com - 10/10/2012, 13:59 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com — Pemerintah Australia kini tengah menyelidiki insiden dua pesawat terbang milik maskapai Qantas yang nyaris bertabrakan di Darwin, pekan lalu.

Biro keselamatan transportasi Australia (ATSB) tengah menyelidiki insiden antara pesawat boeing 717 Qantas jurusan Melbourne-Darwin yang akan mendarat yang terbang begitu dekat dengan Boeing 737, juga milik Qantas, yang baru lepas landas. Dikabarkan jarak antara kedua pesawat terbang itu hanya berselisih 250 meter.

"Awalnya menara kontrol memberikan izin kepada pesawat tujuan Darwin untuk mengurangi ketinggian di level Boeing 737 baru lepas landas," demikian pertanyaan ATSB.

ATSB mengatakan, menara kontrol kemudian membatalkan izin itu, tetapi tampaknya tidak dipahami kedua kru pesawat yang tidak mampu lagi bermanuver untuk memperlebar jarak. Itu berarti, lanjut ATSB, petugas menara pengawas tidak secara efektif mengawasi jarak aman kedua pesawat terbang.

Mengutip laporan insiden itu, Harian Daily Telegraph Sydney mewartakan menara pengawas Bandara Darwin membuat Boeing 717 yang membawa 115 penumpang berada dalam jalur tabrakan dengan Boeing 737 yang berisi 155 penumpang.

Sistem peringatan bahaya tabrakan Boeing 717 yang kemudian mendeteksi kesalahan itu dan memperingatkan pilot tentang keberadaan pesawat terbang lain yang berjarak hanya 250 meter di bawahnya.

"Pesawat itu melintas di bawah kami. Saya melihat sistem peringatan tabrakan menunjukkan adanya pesawat 800 kaki di bawah kami," kata Kapten Robert Flipo dalam laporan tertulisnya.

"Mungkin jaraknya bisa lebih dekat dari itu (250 meter)," ujar Flipo.

Dalam laporannya, Flipo menambahkan, dia berulang kali meminta tuntunan untuk mendarat, tetapi hanya menerima "respons yang tak membantu".

Bandara Darwin, Australia Utara, merupakan landasan yang digunakan bersama penerbangan militer dan sipil. Menara pengawas penerbangan adalah milik Angkatan Udara Australia.

Daily Telegraph mengabarkan, Departemen Pertahanan sudah menonaktifkan petugas pengawas lalu lintas udara yang bertugas saat insiden itu terjadi dan investigasi menyeluruh sedang dilaksanakan.

"Hasil penyelidikan sementara menunjukkan, seorang petugas pengawas lalu lintas udara lalai memberikan izin pesawat yang akan mendarat dan yang baru lepas landas di jalur yang sama, yang bisa menimbulkan tabrakan," demikian seorang juru bicara Dephan Australia.

Sejauh ini, maskapai penerbangan Qantas belum memberikan komentar dengan alasan investigasi masih berlangsung.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com