Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babak Pertama Pengembangan Komputer Kuantum

Kompas.com - 10/10/2012, 10:50 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Serge Haroche dari Perancis dan David Wineland dari Amerika Serikat diumumkan sebagai pemenang Nobel Fisika 2012 pada Selasa (9/10/2012). Keduanya dianggap berjasa dalam menguak misteri dunia fisika kuantum.

Kemenangan keduanya memberi jawaban pada prediksi peraih Nobel Fisika tahun ini. Sebelumnya, nobel itu diperkirakan akan diraih oleh peneliti partikel Higgs. Namun, hasil riset partikel Higgs yang diumumkan 4 Juli 2012 lalu mungkin terlalu dini untuk mendapatkan nobel.

Panitia nobel menyatakan bahwa riset Haroche dan Wineland dipilih karena memberi sumbangan besar. "Metode mendasar mereka memungkinkan penelitian ini menjadi langkah awal untuk mengembangkan komputer super cepat tipe terbaru berdasarkan fisika kuantum."

"Penelitian ini juga menjadi permulaan untuk mengkonstruksi jam atomik yang super tepat yang bisa menjadi standar waktu di masa depan," demikian pernyataan panitia nobel di situs webnya, Selasa kemarin.

Komputer kuantum adalah teknologi yang kini masih menjadi mimpi namun akan jadi revolusi di abad ini. Sementara jam atomik 10 kali lipat lebih baik dari jam saat ini, sangat tepat hingga diumpamakan hanya akan mati 5 detik sepanjang 13,7 miliar sejak Big Bang.

Dari Khayalan jadi Kenyataan

Lalu, apa sebenarnya penelitian Haroche dan Wineland? Panitia nobel menyebutkan bahwa riset keduanya terkait dengan pengembangan metode untuk mengukur, mengontrol dan memanipulasi partikel kuantum tunggal.

Selama ini, partikel kuantum tunggal sulit diamati secara langsung karena karakteristik kuantumnya akan rusak begitu berinteraksi dengan dunia luar. Ilmuwan cuma bisa menggambarkan lewat "eksperimen khayalan".

"Eksperimen khayalan" tersebut dideskripsikan oleh  Erwin Schrödinger, dikenal sebagai Kucing Schrödinger. Ia mengibaratkan partikel kuantum layaknya kucing dalam kotak tertutup dengan satu botol berisi racun sianida yang dapat membunuh.

Dalam fisika kuantum, dikenal kondisi superposisi, dimana suatu partikel punya kemungkinan untuk berada di dua kondisi sekaligus. Kondisi superposisi ini sangat sensitif sehingga kontak dengan lingkungan akan merusaknya.

Berdasarkan hal itu, racun sianida dalam kotak bisa ada dalam dua kondisi, meluruh atau tidak. Kucing pun demikian, dapat berada dalam kondisi hidup ataupun mati karena efek radioaktif sianida.

Untuk mengetahui kondisi kucing sebenarnya, sekilas mudah saja, dengan membuka kotak. Tapi menurut fisika kuantum, membuka kotak untuk mengetahui kondisi kucing tak mungkin dilakukan sebab akan merusak superposisi. Demikianlah kira-kira kesulitan pengamatan partikel kuantum.

Panitia nobel mengungkapkan bahwa Haroche dan Wineland membuat terobosan sebab "Haroche dan Wineland menjebak partikel kuantum dan meletakkannya seperti dalam kondisi superposisi kucing." Sesuatu yang awalnya hanya dalam khayalan bisa dibuktikan dalam kenyataan.

Dua Metode Berbeda

Untuk membuktikan kondisi superposisi, mengukur serta memanipulasi partikel kuantum, Haroche dan Wineland melakukan dua metode yang berbeda. Kedua metode yang dipilih berlawanan tetapi tetap punya kaitan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com