Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Jemaah Haji Indonesia Terbakar

Kompas.com - 09/10/2012, 05:28 WIB

MEKKAH, KOMPAS.com — Satu bus merek Hafil yang mengangkut 47 calon haji Indonesia dari Madinah ke Mekkah terbakar di lokasi sekitar 45 km dari Mekkah, Senin (8/10/2012) sore waktu setempat. Syukurnya semua penumpang selamat.

"Kita bisa pastikan semua penumpang selamat, bahkan mereka telah tiba di Mekkah," kata Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Mekkah, Misi Haji Indonesia di Arab Saudi, Arsyad Hidayat, ketika dikonfirmasi kejadian tersebut di Mekkah.

Namun, akibat kebakaran, barang-barang mereka dikhawatirkan turut terbakar bersama bus tersebut.

Para penumpang bus yang mengalami kecelakaan di lokasi 20 km sebelum Kota Jumum terdiri dari lima kelompok yang tergabung dalam kloter 13 embarkasi Ujungpandang. Peristiwa kebakaran terjadi pukul 16.30 waktu Arab Saudi atau pukul 22.30 WIB.

"Kita telah mengirim petugas untuk memastikan keamanan semua penumpang beserta tas-tas mereka," kata Arsyad.

Ia juga mengatakan akan mengirim surat klaim kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab dari pihak Arab Saudi atas kejadian tersebut. Para jemaah yang busnya terbakar itu menempati Sektor Delapan atau wilayah Misfalah dan Jiad di Mekkah.

Sementara itu, terkait terjadinya kecelakaan bus di terowongan Mahbas Jin yang menyebabkan jalur menuju Masjidil Haram ditutup, Arsyad mengatakan tidak ada korban warga negara Indonesia. Kecelakaan itu terjadi persis di pintu terowongan ketika pada awalnya bus itu menabrak tiang listrik dan terguling.

Dua orang yang meninggal dalam kecelakaan bus Saptco itu adalah seorang jemaah asal Pakistan dan seorang tukang sapu jalan warga negara Banglades. Belasan penumpang dilaporkan menderita luka berat dan ringan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

    PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

    Nasional
    Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

    Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Nasional
    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

    Nasional
    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    Nasional
    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Nasional
    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    Nasional
    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Nasional
    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Nasional
    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Nasional
    Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    Nasional
    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com