Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filipina-MILF Sepakat Berdamai

Kompas.com - 08/10/2012, 03:47 WIB

MANILA, MINGGU - Presiden Filipina Benigno Aquino III, Minggu (7/10), mengatakan telah mencapai kesepakatan awal untuk berdamai dengan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) di Filipina selatan. Kesepakatan damai itu akan menjadi catatan sejarah dan diharapkan menghentikan kekerasan berdarah yang berlangsung selama empat dekade terakhir dan menewaskan lebih dari 120.000 orang.

Hal itu disampaikan Aquino dalam jumpa pers yang disiarkan langsung oleh televisi. Dia menggambarkan kesepakatan damai tersebut sebagai sebuah ”kesepakatan kerangka kerja”.

Kesepakatan itu nantinya akan menjadi sebuah peta jalan bagi pembentukan kawasan otonomi baru di selatan Filipina. Kawasan itu akan dijalankan oleh masyarakat minoritas di sana.

”Kesepakatan kerangka kerja ini akan menjadi jalur terwujudnya perdamaian final dan abadi di Mindanao,” ujar Aquino, menyebut nama pulau kedua terbesar di Filipina yang menjadi basis kelompok tersebut.

Kesepakatan bersejarah ini adalah hasil serangkaian perundingan panjang antara Pemerintah Filipina dan MILF di Malaysia. Kesepakatan itu akan ditandatangani di Manila, 15 Oktober. Jika berjalan lancar, kesepakatan itu akan diberlakukan pada 2016, saat masa jabatan enam tahun Aquino berakhir.

Dalam 13 lembar kesepakatan itu disebutkan, semua pihak menyetujui pembentukan kawasan otonomi baru Muslim, dengan nama Bangsamoro, menggantikan kesepakatan tahun 1989 yang disebut Presiden Aquino sebagai ”eksperimen gagal”. Kesepakatan lama dinilai gagal karena justru menciptakan kekecewaan, menyusul korupsi dan kemiskinan yang berlanjut. Kegagalan itu yang membuat mereka kecewa dan mengartikulasikan kemarahan dengan memerangi pemerintah.

Kesepakatan baru ini juga mengatur pembentukan Komisi Peralihan, beranggotakan 15 orang, yang akan menyusun rancangan undang-undang pembentukan wilayah Bangsamoro dalam dua tahun. Rancangan undang-undang itu harus disetujui Kongres Filipina. Kesepakatan itu disambut baik sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Malaysia, yang mendorong agar perdamaian segera diwujudkan. (AP/REUTERS/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com