Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Dibawa ke Mana Senkaku/Diaoyu?

Kompas.com - 05/10/2012, 01:46 WIB

Oleh Dahono Fitrianto

Selama hampir sebulan terakhir, dunia dibuat waswas melihat perkembangan situasi di Laut China Timur, tempat berada kepulauan yang dinamakan Senkaku oleh Jepang, tetapi China menyebutnya Diaoyu. Kasatmata, tidak ada yang istimewa dari kepulauan itu.

Hanya ada lima pulau kecil dan dua karang tak berpenghuni. Kabarnya, pulau-pulau itu hanya berisi kawanan kambing, burung laut, dan sejenis tikus tanah.

Namun, tiga raksasa ekonomi Asia, yakni China, Jepang, dan Taiwan, memperebutkan kepulauan tersebut. Konon, di bawah kepulauan itu tersimpan cadangan minyak dan gas dalam jumlah besar. Perairan di sekitarnya pun kaya dengan sumber daya perikanan. Kepulauan itu juga terletak di jalur pelayaran strategis.

Ketegangan memuncak setelah 11 September lalu pemerintah pusat Jepang membeli tiga dari lima pulau utama di kawasan tersebut. China dan Taiwan pun marah besar.

China dan Taiwan mengirim kapal-kapal patroli mereka ke perairan sengketa tersebut. Hingga Rabu (3/10), kapal-kapal pengawas kelautan China masih terlihat di perairan sengketa dan mengabaikan perintah Penjaga Pantai Jepang untuk meninggalkan wilayah itu.

Meski kapal-kapal tersebut dioperasikan oleh dinas sipil negara masing-masing, bukan berarti mereka tak dilengkapi persenjataan memadai. Kapal-kapal Penjaga Pantai Jepang, misalnya, dilengkapi meriam kaliber 40 milimeter.

Sementara pihak Penjaga Pantai Taiwan menegaskan, personel yang mereka kirim adalah anggota pasukan elite bersenjata lengkap.

Kekuatan keras

Kehadiran simbol-simbol kekuatan keras ini di lapangan memicu kekhawatiran terjadinya kesalahpahaman dan miskalkulasi yang bisa berujung pada eskalasi, korban jiwa, dan konflik terbuka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com