Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2012, 18:25 WIB
Buyung Wijaya Kusuma

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan pentingnya membangun harmoni baru untuk menciptakan perdamaian di dunia. Sebab, semua bangsa harus punya masa depan yang cerah. Setiap negara wajib memberikan perhatian kepada pihak-pihak yang sedang bertentangan agar terwujud harmoni dan perdamaian.

Pernyataan Jusuf Kalla ini disampaikan pada pembukaaan pertemuan konsultasi ke-2 untuk mencari solusi penyelesaian konflik di Rakhine, Myanmar, yang dilaksanakan di Hotel Oryx Rotana Doha, Qatar, Kamis (4/10/2012).

Pertemuan ini digagas Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) bekerja sama dengan Qatar Charity, sebuah lembaga nirlaba terbesar di Qatar yang bergerak memberikan bantuan kemanusiaan di sejumlah negara.

"Kita tidak bisa membantu pihak tertentu saja, tetapi kedua pihak yang bertentangan harus mendapatkan perhatian. Hanya dengan begitu, harmoni baru dan perdamaian akan terwujud," ujar Kalla dalam pidato pembukaan seperti dalam surat elektronik yang diterima Kompas.

Menurut JK, krisis Rohingnya mempunyai dimensi budaya, sejarah, etnik, dan agama sehingga perlu strategi dan penanganan khusus. Ketika komponen agama muncul sebagai salah satu faktor penyebab konflik, permasalahan akan berpotensi menular ke berbagai belahan dunia.

Dalam konteks Rohingnya, baru-baru ini terjadi pembakaran puluhan kuil Buddha di Banglades yang diduga dilakukan oleh pengungsi Rohingnya. "Intinya, penyelesaian harus dilakukan dengan cepat supaya tidak menyebar ke mana-mana" ungkap Kalla.

Sebelum pertemuan di Doha, pada awal Agustus lalu di Kuala Lumpur, Malaysia, OKI bersama sejumlah lembaga kemanusiaan menggelar pertemuan konsultasi membahas upaya penyaluran bantuan kemanusiaan di Rakhine, Myanmar.

"Dua bulan yang lalu, kita sudah sepakat di Kuala Lumpur, sekarang saatnya kita melaksanakan langkah nyata," ujar Kalla.

Myanmar sudah lebih dari 30 tahun dipimpin oleh pemerintahan otoriter, Myanmar begitu tertutup. Dengan demikian, upaya bantuan tidak bisa dilakukan dari luar dengan berbagai tekanan politik dengan menggunakan isu human right (HAM) dan lain sebagainya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com