Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Somalia dan Uni Afrika Berhati-hati

Kompas.com - 01/10/2012, 19:14 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Tentara pemerintah Somalia dan Uni Afrika tak tergesa-gesa memasuki Kismayo, kubu yang ditinggalkan gerilyawan di bagian selatan negeri itu, kata juru bicara militer, Senin (1/10/2012). Saat ini, kecemasan mengenai aksi pembalasan mencengkeram banyak orang di kota pelabuhan tersebut.
   
Gerilyawan Al-Shabab meninggalkan Kismayo, Jumat (28/9/2012), setelah serangan mengejutkan oleh pasukan laut, udara dan darat. Namun, tentara Kenya yang berperang di bawah panji misi pemelihara perdamaian Uni Afrika (AU) telah berhati-hati dalam memasuki kota pelabuhan tersebut dari pinggirannya.
   
Mohamed Farah, Juru Bicara bagi pasukan pemerintah Somalia di wilayah Juba selatan, mengatakan gerilyawan mungkin telah memasang peledak di Kismayo dan personel militer ditempatkan di lokasi strategis secara bertahap. "Kami menguasai bandar udara dan pelabuhan," kata Farah sebagaimana warta Antara pada Senin (1/10/2012)

"Tak perlu tergesa-gesa. Kami menguasai kota kecil tersebut. Dan setiap langkah di Kismayo berpasir. Kami menduga ranjau telah dipasang," katanya.
   
Al-Shabab telah menyatakan meskipun kelompok itu telah mundur dari kota terbesar kedua di Somalia, petempurnya siap terlibat dengan tentara sekutu segera setelah mereka memasuki pusat kota, dan mengancam akan mengubah semua jalan di Kismayo jadi medan pertempuran.
   
Kelompok gerilyawan yang memiliki petempur yang dilatih Al Qaeda di jajaran pemimpinnya, dipandang sebagai salah satu ancaman terbesar bagi kestabilan di negara Tanduk Afrika tersebut. Al-Shabab secara resmi bergabung dengan Al Qaeda pada Februari.
   
Somalia terjerumus ke dalam ke kacauan setelah Mohamed Siad Barre digulingkan pada 1991.
   
Al-Shabab, yang selama sebagian besar dari aksi perlawanannya selama lima tahun menguasai banyak bagian negara Tanduk Afrika, telah beralih ke taktik gerilya. Kelompok itu mengganggu pemerintah lemah pimpinan Presiden Hassah Sheikh Mohamud, yang baru terpilih, dengan pembunuhan dan pengeboman bunuh diri.

 
 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com