Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tripoli dan Benghazi Serahkan Senjata

Kompas.com - 01/10/2012, 02:12 WIB

Tripoli, Minggu - Warga Libya beramai-ramai menyerahkan ratusan senjata ke tempat pengumpulan di Tripoli dan Benghazi, Sabtu (29/9). Senjata- senjata itu digunakan selama perang saudara menumbangkan rezim Moammar Khadafy tahun lalu.

Sekelompok orang menyerahkan senjata mereka kepada tentara nasional di Lapangan Syuhada Tripoli dan Alun-alun Pembebasan Benghazi.

Penyerahan senjata itu terjadi menyusul protes massa yang menyerukan perlucutan senjata dan pembubaran milisi, atau kelompok-kelompok bersenjata. Aksi protes itu merupakan reaksi terhadap keterlibatan anggota milisi tertentu dalam penyerangan kantor Konsulat AS di Benghazi, dua pekan silam, di tengah panasnya protes atas film Innocence of Muslims yang menghina Islam.

Otoritas Libya ingin menjamin keamanan dan keutuhan negara dengan membubarkan milisi-milisi bersenjata, termasuk kini melucuti senjata mereka.

Ratusan orang datang ke tenda-tenda yang digunakan untuk pengumpulan senjata di Tripoli dan Benghazi. Penyerahan itu didahului seruan dari Ketua Majelis Nasional Libya Mohammed al-Megaryef.

Senjata yang diserahkan berupa senjata ringan, sedang, dan berat, termasuk bahan peledak dan peluncur granat. Jumlahnya mencapai ratusan pucuk.

Diiringi musik

Acara penyerahan senjata itu pun berlangsung meriah. Perempuan dan anak-anak tampak riang sambil melihat kaum pria antre menyerahkan senjata dengan diiringi musik marching band militer dan musik pop.

”Ini adalah gelombang pertama dan tak akan menjadi yang terakhir,” kata juru bicara militer, Ali al-Sheikhi, mengacu pada kampanye perlucutan senjata oleh tentara nasional yang bermitra dengan organisasi-organisasi masyarakat sipil.

Kolonel Hussein Abdullah Khalifa, yang mengawasi pengumpulan senjata di Tripoli, mengatakan, inisiatif itu dipicu aksi antimilisi yang mendesak tentara bersatu. ”Kami heran dengan perubahan positif ini,” katanya.

Di kota Benghazi, basis utama pemberontakan melawan Khadafy, tentara menerima 730 senjata ringan, 200 granat tangan, 100 ranjau personel, dan antitank bersama 20.000 amunisi. Belum ada laporan berapa yang telah diserahkan di Tripoli. ”Kami ingin negara tenang dan aman,” kata warga Tripoli, Mohammed Salama. (AFP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com