NAIROBI, KOMPAS.com — Sejumlah anak-anak terluka dalam sebuah serangan granat terhadap sebuah gereja di ibu kota Kenya, Nairobi, Minggu (30/9/2012).
Kepolisian setempat mengatakan, penyerang memang mengincar sekolah Minggu di Gereja St Polycarp, Nairobi.
"Tiga anak-anak cedera akibat serangan itu," kata juru bicara kepolisian Kenya, Charles Owino.
Charles menambahkan, kepolisian menduga pelaku serangan adalah simpatisan kelompok militan Somalia, Al-Shabab.
"Kami menduga serangan itu dilakukan simpatisan Al-Shabab. Sebelum ini, kepolisian Kenya sudah menahan beberapa orang terkait serangan sejenis," ujar Owino.
Nairobi dan kota pelabuhan Mombasa belakangan kerap didera serangan granat, sejak pasukan Kenya memasuki wilayah Somalia, Oktober tahun lalu.
Serangan di Mombasa meningkat sejak seorang ulama radikal, Rago Mohamad, tewas ditembak pada Agustus lalu.
Pada Juli lalu, 15 orang tewas dalam serangan ke sejumlah gereja di kota Garissa dekat perbatasan Kenya.
Sejumlah serangan berdarah ini membuat Ketua Dewan Antaragama Kenya Adan Wachu mendesak persatuan bangsa untuk melawan perpecahan sektarian.
"Kami tak akan membiarkan perpecahan sektarian terjadi di Kenya. Siapa pun yang mencobanya akan gagal," kata Adan Wachu.
Serangan terhadap gereja di Kenya semakin sering terjadi tahun ini.
Sejumlah kalangan menduka kelompok militan Boko Haram Nigeria menjadi dalang sejumlah serangan itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.