Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS: Suriah Mulai Kerahkan Senjata Kimia

Kompas.com - 29/09/2012, 15:09 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Pemerintah Suriah telah mengerahkan sejumlah senjata kimianya ke tempat yang aman, demikian pernyataan Menteri Pertahanan AS Leon Panetta.

Leon Panetta mengatakan ada informasi intelejen yang melaporkan bahwa ada ''pergerakan terbatas'' untuk mengamankan senjata kimia, tetapi ''yang utama masih berada di tempatnya''.

Suriah sendiri sebelumnya mengakui memiliki cadangan persenjataan kimia yang banyak.

Presiden AS Barack Obama telah memperingatkan Damaskus bahwa akan ada balasan jika senjata kimia tersebut digunakan. Dalam sebuah keterangan pers di Pentagon, Jumat (28/09), Panetta mengatakan, ''Kami akan terus mengawasi lokasi senjata kimia dan biologi.'' Dia mengatakan lokasi utama penyimpanan senjata kimia ''masih diamankan oleh militer Suriah''.

Panetta menambahkan, ''Ada beberapa informasi intelejen terkait sejumlah lokasi yang menunjukkan adanya pergerakan untuk mengamankan Suriah... Kimia.''

Suriah, yang tidak menandatangani Konvensi Senjata Kimia, diyakini memiliki senjata gas mustar dan sarin, racun syaraf yang sangat tinggi.

CIA mengatakan senjata itu ''bisa dibawa dengan pesawat, misil balistik dan roket artileri''. Bagaimanapun tidak ada bukti bahwa senjata kimia itu telah digunakan dalam 18 bulan konflik dengan pasukan pemberontak.

Pertempuran lanjutan

Dalam pertempuran terbaru, kontak tembak dilaporkan berlangsung di kota kedua terbesar, Aleppo. Pemberontak yang tergabung dalam Tentara Pembebasan Suriah mengatakan bahwa sebuah pertempuran yang ''menentukan'' telah dimulai. Warga dan aktivis menggambarkan pertempuran berlangsung dalam skala '' yang belum pernah terjadi sebelumnya '', dimana pemberontak menyerang posisi pemerintah dari sejumlah lokasi.

Media pemerintah melaporkan sejumlah mortir tak biasa ditembakkan ke kawasan tenggara Aleppo yang sejauh ini belum pernah tersentuh.

Serangan para pemberontak berhasil dipukul mundur di beberapa tempat dan mengalami kerugian besar yang ditimbulkan oleh pasukan pemerintah, demikian isi laporan media pemerintah.

Selama lebih dari sebulan, perjuangan untuk menguasai Aleppo telah menemui jalan buntu, dimana pasukan pemerintah tidak mampu untuk mengusir dan mengambil kontrol penuh dari para pemberontak, demikian laporan wartawan BBC.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com