Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Penjinak Bom Pakistan Tewas dalam Ledakan

Kompas.com - 29/09/2012, 10:02 WIB

PESHAWAR, KOMPAS.com Seorang ahli penjinak bom senior Pakistan tewas, Jumat (28/9/2012), ketika ia berusaha menangani sebuah peledak di kota Peshawar di Pakistan barat laut, kata polisi.

Hukam Khan, ahli kawakan yang berusia akhir 50-an tahun, berhasil menjinakkan sebuah peledak, tetapi tewas ketika bom kedua meledak pada saat ia berusaha menanganinya. Tiga polisi lain cedera dalam peristiwa itu. "Bom yang dipasang di pinggir jalan meledak ketika Hukam Khan berusaha menjinakkannya," kata Khurshid Khan, seorang polisi senior di Peshawar, kota utama di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang dilanda kekerasan militan di Pakistan, kepada kantor berita AFP.

Seorang pejabat intelijen mengatakan, Khan menjinakkan bom rakitan pertama, tetapi tewas ketika berusaha menangani peledak yang kedua.

Presiden Pakistan, Asif Ali Zardari, mengatakan pada sidang Majelis Umum PBB, Selasa, bahwa negaranya kehilangan lebih dari 7.000 prajurit serta polisi dan 37.000 warga sipil akibat terorisme di Pakistan sejak serangan-serangan 11 September 2001 di AS. Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.

Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni mempererat hubungan dengan militan Al Qaeda dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.

Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah barat laut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afganistan.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al Qaeda di kawasan suku barat laut, di mana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung Pemerintah Pakistan. Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan, dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afganistan.

Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan tegas untuk menumpas jaringan teror. Sentimen anti-AS meninggi di Pakistan dan perang terhadap militan yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan kepada militan di sepanjang perbatasan dengan Afganistan, dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com