NEW YORK, KAMIS
Dalam pertemuan yang digelar di Phnom Penh, Kamboja, dua pekan lalu, China dan kesepuluh anggota ASEAN duduk bersama membahas kode tata berperilaku (COC) di Laut China Selatan.
Apresiasi disampaikan Hillary, Kamis (27/9), saat bertemu rekan sejawatnya dari China, Yang Jiechi, di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) di New York, AS. Dalam pertemuan itu, Hillary juga membahas krisis di kawasan Laut China Timur China dengan Jepang.
”Kami berharap pertemuan- pertemuan seperti itu akan terus berlanjut hingga Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur (EAS), November,” papar salah seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri (Kemlu) AS dalam siaran pers.
Menurut pejabat senior yang tak disebut namanya itu, pertemuan informal yang digelar antara ASEAN dan China memang sesuai apa yang diinginkan dan diupayakan AS.
Pemerintah AS berkali-kali mengklaim tidak mengambil posisi dalam sengketa kawasan yang terjadi. Pihak AS juga berharap penyelesaian bisa dilakukan secara damai.
Namun, AS juga menekankan tak akan ragu menerapkan traktat perjanjian keamanannya, baik dengan Jepang maupun Filipina, jika sengketa berkembang menjadi konflik militer.
Setelah bertemu dengan Yang, Hillary juga menggelar pertemuan dengan para menlu negara- negara anggota ASEAN, yang juga sedang berada di New York.
”Sampai sekarang kami masih menunggu perkembangan dalam beberapa pekan ke depan. Namun, kami tetap mendorong semua proses bisa berkembang dan semakin dalam,” ujar pejabat senior Kemlu AS tadi.