Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamenlu Iran Dikejar-kejar Demonstran di New York

Kompas.com - 28/09/2012, 11:59 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Seorang diplomat Iran mendapat perlindungan polisi New York, Amerika Serikat, ketika dia dikerubuti dan diancam sekelompok demonstran tak jauh dari markas besar PBB, Rabu (26/9/2012).

Wakil Menteri Luar Negeri sekaligus juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast, sedang berjalan tak jauh dari markas PBB ketika sekelompok pengunjuk rasa di Second Avenue, dekat 48th Street, kata juru bicara Kepolisian New York (NYPD) Paul Browne.

Massa yang marah itu mulai merangsek diplomat tersebut. Mehmanparast yang merasa terdesak kemudian meminta bantuan polisi. Sejumlah polisi berhasil membawanya ke tempat aman. Menurut Browne, ancaman-ancaman yang dilontarkan para demonstran itu hanya berupa perkataan.

Insiden itu terjadi menyusul pidato Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad di Sidang Majelis Umum PBB. Sementara itu, ribuan orang anti-Ahmadinejad menggelar rapat umum di Plaza Dag Hammarskjold yang lokasinya berseberangan dengan Gedung PBB.

Ahmadinejad, yang dikenal dengan pernyataan kerasnya terhadap AS dan Israel, mengatakan di hadapan Majelis Umum, "Masih ada ancaman terus-menerus oleh Zionis yang tidak beradab untuk menggunakan aksi militer terhadap negara kami."

Koalisi kelompok-kelompok Iran-Amerika menggalang demonstrasi menentang Ahmadinejad tersebut. Massa demonstran ini merupakan yang terbesar dibandingkan protes-protes di depan PBB tahun-tahun sebelumnya.

Para demonstran itu mengenakan rompi kuning dengan foto orang-orang yang menurut mereka dibantai. Salah satu poster yang mereka bawa berbunyi: "Gugur demi Kemerdekaan di Iran".

Maryam Rajavi, seorang politisi Iran yang memimpin Dewan Perlawanan Nasional yang berbasis di Paris, yang menentang Pemerintah Iran, berbicara kepada para demonstran dari Perancis melalui satelit dan ditampilkan pada layar raksasa.

MEK merupakan unsur utama organisasi Rajavi. Kelompok ini dilucuti oleh tentara AS saat pendudukan Irak pada 2003. Sejak itu, MEK menanggalkan kekerasan.

Alex Mohammed, seorang manajer restoran di Chicago, mengatakan, "Kondisi di Iran memburuk karena diktator (Ahmadinejad) itu merampas semua kemerdekaan, termasuk kemerdekaan berbicara, dan memenjarakan wartawan," kata Mohammed yang memiliki keluarga di Teheran.

"Dan, Obama tidak melakukan apa-apa," pungkasnya.

Beberapa warga keturunan Suriah juga bergabung dalam massa demonstran itu. Mereka mengecam dukungan Iran kepada rezim Presiden Bashar al-Assad.

"Ini simfoni demonstrasi yang bersatu," kata Malek Jandali, musisi keturunan Suriah yang tinggal di Atlanta. "Kami bersatu melawan pembantaian lelaki, perempuan, dan anak-anak di Iran dan Suriah."

Di antara yang berorasi dalam unjuk rasa itu adalah dua mantan duta besar AS untuk PBB, yakni anggota DPR Carolyn Maloney dan mantan anggota DPR Patrick Kennedy.

Alireza Miryusefi, juru bicara misi Iran di PBB, menuduh serangan para demonstan terhadap Mehmanparast itu adalah ulah kelompok Mujahedeen e-Khalq (MEK). Kelompok anti-Ahmadinejad ini dikeluarkan dari daftar kelompok teroris oleh AS.

"MEK akan dikeluarkan (dari daftar teroris) dan Anda bisa memperkirakan tindakan agresif dari sebuah sekte teroris. Ini akan menjadi satu lagi langkah yang salah dari Pemerintah AS. Tanggung jawab melindungi semua diplomat berada di pundak Pemerintah AS," kata Miryusefi dalam pesan singkat yang dikutip AP.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com