Lukisan Mona Lisa Muda Dipamerkan

JENEWA, KOMPAS.com--Lukisan yang menampilkan figur karya Leonardo da Vinci, Mona Lisa, yang lebih muda dipamerkan di Jenewa pada Kamis. Kabar beredar, ini adalah versi asli lukisan Mona Lisa.

Yayasan Mona Lisa yang berbasis di Swiss sekaligus penyelenggara pameran, mengungkapkan pada Rabu, detil penelitian yang telah dilakukan lebih dari tiga tahun mengindikasikan lukisan ini merupakan figur awal dari lukisan "perempuan dengan senyum mistis" karya pelukis jenius Italia tersebut.

"Kami telah menginvestigasi lukisan ini dari setiap sudut yang relevan dan akumulasi informasi yang kami kumpulkan menunjukkan ini adalah versi awal "Giaconda" yang ada di Louvre," ungkap salah satu anggota Yayasan dan sejarawan seni Stanley Feldman, seperti dikutip dari Reuters.

Di Italia dan Prancis, lukisan yang dikenal sebagai Mona Lisa karya Leonardo, disebut "La Giaconda" atau "La Joconde", yang menggambarkan figus Lisa Gherardini, istri Francesco del Giacondo, bangsawan Italia pada awal abad ke-16.

Del Giacondo meminta secara khusus kepada Leonardo untuk melukis istrinya, namun Leonardo tidak pernah memberi lukisan tersebut kepadanya.

Lukisan yang dipamerkan di hadapan para ahli dan media di Jenewa tersebut menunjukkan figur seorang wanita pada awal usia 20 tahun dengan pose sama dan tatapan misterius yang sama dengan yang ada di Louvre, sementara lukisan yang berada di Louvre menggambarkan figus wanita berusia 30-an.

Feldman dan saudaranya David, yang telah lama berkecimpung di dunia seni, mengungkapkan mereka memiliki bukti-bukti historis, perbandingan kritis, dan pembuktian ilmiah yang menggunakan teknik paling modern untuk mendukung pendapat mereka.

Pendapat keduanya kemudian dengan hati-hati didukung oleh spesialis lukisan Leonardo, Alessandro Vezzosi, yang juga merupakan salah satu anggota yayasan dan ahli seni Amerika Serikat Carlo Pedretti.

Jika pendapat Feldman ini terbukti, maka akan menimbulkan sensasi besar dalam dunia seni.

Namun ahli seni lainnya, pemahat, arsitek, dan desainer yang mengikuti karya Leonardo mulai akhir abad ke-15 hingga kematiannya di Loire, Prancis pada 1519 di usia 67 tahun, skeptis.

Dalam sebuah buku mewah berisi 300 halaman yang akan diterbitkan yayasan pada Kamis, Vezzosi, Direktur Museum Leonardo di Italia mengungkapkan akan terus menerima kritik agar tetap berpikiran terbuka.

Dalam buku yang berjudul "Mona Lisa-Versi Awal Karya Leonardo" Vezzosi menulis, "Akan menerima penilaian lain terhadap klaim kami yang menyatakan lukisan ini merupakan figur Mona Lisa, yang lebih muda daripada yang ditampilkan di Louvre."

Dalam sebuah komentar yang dimuat salah satu harian London, seorang profesor dari Universitas Oxford, Martin Kemp berargumen bahwa lukisan yang dipamerkan di Jenewa mungkin merupakan tiruan yang dilukis oleh pelukis tak tidak diketahui, yang memilih untuk melukis subjek lebih muda.

"Pendapat mereka salah," tutur Kemp.

Menurut Kemp, faktanya lukisan tersebut dilukis di atas kanvas, bukan kayu, seperti yang selalu Leonardo lakukan.

Lukisan Mona Lisa versi muda, yang diperkirakan Feldman dilukis sekitar 1505, memang bukan hal baru di dunia seni. Lukisan tersebut telah berada di penyimpanan Swiss selama bertahun-tahun.

Lukisan tersebut pertama kali ditemukan pada 1913 oleh kolektor Hugh Blaker di sebuah rumah di barat Inggris. Lukisan tersebut telah tergantung selama satu abad, tanpa diketahui.

Blaker kemudian membawanya pulang ke rumahnya di pinggiran London. Lukisan tersebut dijuluki "the Isleworth of Mona Lisa".

Ketika Blaker meninggal pada 1936, lukisan tersebut dibeli kolektor AS Henry Pullitzer yang kemudian mendepositokannya di sebuah bank Swiss. Pulitzer pun menulis buku soal lukisan ini, yang diterbitkan pada 1972.

Ketika Pulitzer meninggal pada 1979, lukisan tersebut diberikan kepada salah satu partner bisnisnya. Namun, pada 2010, setelah kematian partner bisnis Pulitzer tersebut, lukisan itu dibeli oleh konsorsium internasional, hingga saat ini.

Sementara Mona Lisa yang disimpan di Louvre merupakan salah satu barang Leonardo yang ditemukan ketika dia meninggal di Prancis.

Lukisan juga pernah ditemukan sebagai salah satu koleksi Raja Francois I, namun bagaimana lukisan tersebut bisa sampai ke sana tidak pernah dipublikasikan.