Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Jadi Perhatian Pemerintah Arab Saudi

Kompas.com - 26/09/2012, 23:34 WIB
Agus Mulyadi

Penulis

JEDDAH, KOMPAS.com - Virus corona menjadi perhatian pemerintah Kerajaan Arab Saudi, setelah seorang warganya dan satu warga Qatar yang pernah ke negara itu meninggal dunia.

Pemerintah lalu memberi peringatan kepada penyelenggara haji untuk berhati-hati, agar tidak muncul kasus baru yang bisa membahayakan keselamatan jemaah calon haji, demikian wartawan Antara melaporkan dari Arab Saudi, Rabu (26/9/2012) ini.

Pertanyaan mendasar adalah apakah virus corona itu. Dirjen Pengedalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Indonesia, Prof dr Tjandra Yoga Aditana, di Jakarta sudah berkomunikasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang virus corona.

Dalam kawatnya yang dikirimkan ke Petugas Kesehatan Haji di Arab Saudi dia menjelaskan bahwa WHO sudah mengeluarkan definisi tentang kasus itu untuk kepentingan diagnosis dan surveilans yang tertanda: Under Investigation Probable. Confirmed.

"Jumlah kasus yang sudah dikonfirmasi adalah dua orang, tidak ada penambahan kasus baru lagi. United Kingdom’s Health Protection Agency (HPA) yang pertama kali melaporkan virus baru ini, memberi nama sementara London1-novel CoV 2012," kata Tjandra.

Ditegaskannya bahwa virus itu berbeda dengan virus corona yang menyebabkan SARS beberapa tahun lalu.

European Centre for Diseas Prevention and Control (ECDC) menyatakan bahwa virus yang ditemukan itu secara genetik tidak sama dengan virus corona pada SARS, dan tidak ada tanda-tanda akan ada kejadian luar biasa seperti pada kasus SARS.

Laporan bahwa terdapat 13 orang yang terkena virus corona di Castle Peak Hospital Hongkong beberapa hari lalu, sudah dikonfirmasi bahwa mereka terinfeksi human corona virus NL63, suatu jenis virus corona yang sudah lama ada, dan menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang ringan.

"Semua pasiennya dalam keadaan baik," kata Tjandra.

Dia juga menyatakan bahwa akan terus berkoordinasi dengan tim kesehatan haji di Arab Saudi, dan hingga saat ini tidak ada hal yang mengkhawatirkan.

Kasus pertama pada virus corona baru (London1—novel CoV 2012) itu terjadi pada warga Arab Saudi usia 60 tahun dan warga Qatar (49), yang memiliki riwayat perjalanan ke Arab Saudi dan keduanya meninggal dunia.

Virus yang ditemukan September ini pada kedua pasien tersebut 95 persen identik sama.


Sumber: Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com