Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Rumah Masa Kecil Hitler Diperdebatkan

Kompas.com - 26/09/2012, 14:02 WIB

KOMPAS.com — Kira-kira, apa yang Anda lakukan dengan tempat kelahiran Adolf Hitler? Tampaknya, pertanyaan itulah yang tengah dihadapi oleh pemilik rumah Hitler semasa kanak-kanaknya di Braunau, Austria.

Meskipun Hitler hidup di rumah tersebut hanya selama tiga tahun sejak kelahirannya pada 1889, tulis Reuters, keterkaitan emosional dengan properti yang kini dimiliki seorang perempuan pensiunan lokal itu sangat erat.

Menurut media setempat, Austrian Independent, setelah Perang Dunia II, yaitu pada 1952, rumah tersebut pernah disewakan oleh Pemerintah Austria, sebelum akhirnya menjadi perpustakaan umum dan kemudian menjadi sebuah bank.

Pada sekitar tahun 1970, sebuah sekolah bahkan pernah menggunakan salah satu ruangan untuk acara amal. Setelah itu, bangunan tersebut benar-benar kosong dan kemudian melahirkan perdebatan sengit antara menjadikan ruangan tersebut sebagai museum atau tugu peringatan dan sebagian yang beranggapan bahwa semua hal terkait Hitler harus dihapuskan.

Wali Kota Braunau, Hannes Waidbacher, secara tegas menentang rencana tersebut.

"Pengalaman hidupnya (Hitler) di sini tentu tidak berpengaruh besar dalam fase hidupnya," kata Hannes kepada Austrian Independent.

"Oleh karena itu, kami di Braunau tidak siap memikul tanggung jawab atas Perang Dunia II," ujarnya.

Sementara itu, seorang juru bicara pemerintah setempat menuturkan kepada Irish Times bahwa pemerintah tidak ingin rumah itu menjadi situs bersejarah bagi kebangkitan generasi neo-Nazi dan "kejahatan" lainnya.

Belakangan, seperti disebutkan Daily Mail, sebuah rencana baru telah disetujui antara wali kota dan konsorsium lokal untuk bangunan "bersejarah" tersebut. Kesepakatan tersebut adalah menjadikan rumah Hitler itu sebagai apartemen kelas atas, yang sementara ini harganya dilansir bisa mencapai 650.000 dollar AS atau sekitar Rp 6,2 miliar.

Terlepas dari apa yang akan terjadi dengan fungsi bangunan tersebut, sebuah plakat bersejarah ditempatkan di dekat bangunan ini pada 1989 silam dan akan selamanya merekam sejarah bangunan tersebut. Adapun isi dari prasasti bersejarah itu berbunyi, "Untuk Perdamaian, Kebebasan, dan Demokrasi. Jangan Lagi Ada Fasis. Jutaan Orang yang Mati Telah Mengingatkan Kita".

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com