JAKARTA, KOMPAS.com- Ketegangan di Laut China Timur meningkat. Hal ini bisa memengaruhi persepsi sekaligus risiko baru di pasar modal regional Asia. Ketegangan di Laut China Timur meningkat setelah Patroli Penjaga Pantai Jepang menembakkan meriam air untuk menghalau armada perahu nelayan Taiwan.
Terjadi aksi balas tembak dari Penjaga Patroli Taiwan yang mengawal para nelayan tersebut. "Penembakan meriam air Jepang ini bisa diartikan pernyataan perang secara resmi. Ketegangan ini untuk sementara belum berdampak negatif, tetapi bisa menjadi risiko baru," kata ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, di Jakarta, Rabu (26/9/2012).
China juga mulai mengoperasikan kapal induk pertama Liaoning. Saat pelepasan kapal perang tersebut hadir PM Cina Wen Jiabao dan Presiden Cina Hu Jintao.
Tiga negara, China-Jepang-Taiwan memperebutkan pulau tanpa penduduk di Laut China Timur, yakni Pulau Senkaku (versi Jepang) atau Pulau Diaoyu (versi China).
Ketiga negara mempunyai hubungan dagang yang kuat tetapi mempunyai hubungan sejarah yang saling bermusuhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.