Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Terbitkan Buku Putih Pulau Sengketa

Kompas.com - 25/09/2012, 20:47 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - China menerbitkan buku putih tentang Kepulauan Diaoyu, yang disengketakan dengan Jepang dan mengakibatkan hubungan kedua negara menghangat dalam beberapa waktu belakangan.

Kantor Penerangan Dewan Negara China dalam buku putih itu, yang dilansir pada Selasa (25/9/2012), menegaskan bahwa gugusan pulau di Laut China Timur tersebut bagian tak terpisahkan dari wilayah kedaulatan china.

Penerbitan buku putih itu merupakan langkah Pemerintah China menentang ketetapan Pemerintah Jepang membeli tiga pulau di Diaoyu, yang di Jepang dikenal sebagai Kepulauan Senkaku.

Pemerintah China menegaskan bahwa penerbitan buku itu adalah bentuk nyata komitmen China mempertahankan Diaoyu sebagai bagian dari kedaulatan wilayahnya.

Buku putih berjudul "Pulau Diaoyu Wilayah Asli China" itu terdiri atas lima bagian, yakni "Pulau Diaoyu Wilayah Asli China", "Jepang Mencuri Pulau Diaoyu", "Serah Terima Pulau Diaoyu di Bawah Meja oleh Amerika dan Jepang Tidak Sah dan Tidak Berlaku", "Klaim Jepang Atas Kedaulatan Pulau Diaoyu Tidak Berdasar Sama Sekali", dan "China Lancarkan Perjuangan Tegas untuk Menjaga Kedaulatan atas Pulau Diaoyu".

Dalam buku putih itu ditunjukkan bahwa China dengan tegas melawan dan menekan tindakan Jepang, yang melanggar kedaulatan China atas Pulau Diaoyu dalam bentuk apa pun.

Pendirian China mengenai masalah Pulau Diaoyu tegas dan konsisten, tekad China membela kedaulatan dan keutuhan wilayahnya teguh tak tergoyahkan, tekad China membela hasil kemenangan perang antifasis sedunia sedikit pun tidak kendur, kata buku itu.

Hubungan Tokyo dengan Beijing memburuk sebagai akibat dari "rencana nasionalisasi" Jepang pada awal bulan ini atas Kepulauan Diaoyu, yang diklaim oleh kedua negara itu.

Dua kapal pengintai marinir China pada Senin memasuki yang Jepang anggap perairan wilayahnya di dekat kepulauan sengketa di Laut China Timur tersebut.

Sementara itu, Pengawal Pantai Jepang mengatakan langkah itu untuk meningkatkan ketegangan di antara dua kekuatan ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Hubungan China-Jepang memburuk tajam setelah Jepang membeli pulau tersebut, yang memicu unjukrasa anti-Jepang di kota di seluruh China. Sejak lama hubungan kedua negaraterganggu oleh kepahitan kenangan China atas serangan tentara Jepang pada 1930-an dan 1940-an serta sekarang menghadapi persaingan pengaruh kawasan dan sumberdaya.

Pulau tersebut terletak di dekat daerah penangkapan ikan, yang kaya dan berpotensi besar cadangan gas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com