Mali Minta PBB agar Izinkan Intervensi Militer

NEW YORK, KOMPAS.com - Mali telah mengirim surat resmi ke PBB untuk meminta otorisasi bagi pasukan militer yang dipimpin Afrika Barat guna merebut kembali wilayahnya yang kini dikuasai gerilyawan Muslim, kata Perancis, Senin (24/9).

Menteri Luar Negeri Perancis, Laurent Fabius, yang telah menawarkan dukungan logistik bagi intervensi regional, mengungkapan keberadaan surat itu di sela-sela sidang  Majelis Umum PBB di New York. "Pemerintah Mali menginginkan cara ini," katanya. Ia menambahkan, surat itu ditandatangani Presiden Mali, Dioncounda Traore, dan Perdana Menteri Cheikh Modibo Diarra serta telah dikirim kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada 18 September.

Negara-negara anggota PBB akan mengadakan pembicaraan tentang krisis di wilayah Sahel, termasuk Mali, pada Rabu besok di sela-sela sidang Majelis Umum.

Fabius mengungkapkan harapan bahwa langkah itu akan mengarah ke pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB tentang apakah Dewan Keamanan akan memberikan kewenangan bagi satu intervensi atau tidak.