Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gangnam Style" dan Sindiran Urban PSY

Kompas.com - 22/09/2012, 07:13 WIB

KOMPAS.com - Mungkin Anda tak kenal nama Park Jae-sang. Namun, kalau disebut ”Gangnam Style” yang dinyanyikan oleh PSY kemungkinan besar Anda tahu apa yang dimaksud. Video penyanyi rap Korea Selatan itu telah ditonton lebih dari 229 juta kali di YouTube sejak diunggah pertengahan Juli, dan angka itu terus naik. Tak perlu kemampuan berbahasa Korea untuk menikmati tarian gaya naik kuda PSY dengan bagian refrain lagu yang mudah diingat, bahkan cenderung terus terngiang-ngiang itu.

Namun, di balik lagu yang terdengar lucu dan konyol itu ada narasi mengenai orang kaya baru di Korsel dan Gangnam, nama distrik makmur tempat sebagian besar dari mereka tinggal. Gangnam mungkin hanya sepotong kecil Seoul, tetapi kawasan itu menimbulkan campuran hasrat, iri hati dan kepahitan.

Gangnam saat ini adalah alamat paling didambakan di Korea. Namun, kurang dari dua generasi lalu kawasan itu hanya berisi rumah-rumah telantar yang dikelilingi tanah pertanian datar dan parit-parit drainase.

Distrik Gangnam, yang artinya ”sebelah selatan sungai”, hanya dihuni sekitar 1 persen dari total penduduk Seoul, tetapi hampir semuanya adalah orang kaya raya.

Apartemen di Gangnam rata-rata berharga sekitar 716.000 dollar AS (Rp 6,8 miliar). Dibutuhkan waktu sekitar 18 tahun bagi sebuah keluarga rata-rata di Korsel untuk mengumpulkan uang sebanyak itu.

Selama ini pusat kekuasaan pemerintah dan bisnis di Seoul terletak di sebelah utara Sungai Han, di kawasan sekitar istana kerajaan. Di sanalah para orang kaya lama tinggal.

Sejak 1970-an

Sementara Gangnam adalah tempat orang kaya baru, yakni orang-orang yang diuntungkan booming ekonomi yang dimulai pada era 1970-an.

Dengan meroketnya harga apartemen pada awal 2000-an, para pemilik tanah dan spekulan menjadi kaya raya dalam sekejap. Keluarga-keluarga kaya di distrik itu semakin kaya.

Banyak orang Korsel merasa terganggu karena warga Gangnam dianggap jadi kaya bukan karena mengikuti nilai-nilai tradisional Korsel, yaitu kerja keras dan pengorbanan, tapi sekadar beruntung karena tinggal di sepotong kawasan yang didambakan.

”Gangnam menimbulkan rasa iri hati dan tidak suka. Warga Gangnam adalah kelas atas Korsel, tapi orang Korsel menganggap mereka egois, tanpa rasa noblesse oblige,” kata Kim Zakka, kritikus musik pop di Seoul.

Dengan gaya yang konyol, lagu PSY membicarakan hal-hal itu. PSY dianggap jauh sekali dari gaya hidup Gangnam alias ”Gangnam Style”. ”Saya tidak tampan, saya tidak tinggi, saya tidak kekar, saya tidak kurus,” kata PSY baru-baru ini di acara TV AS, Today.

Lagu ”Gangnam Style”, menurut kritikus musik Baak Eun-seok, menggambarkan hubungan ”benci tapi rindu” masyarakat Korsel dengan Gangnam. Dengan gaya parodi dalam klip video lagu tersebut, PSY menyindir berbagai gaya hidup warga Gangnam, seperti tampil cantik atau tampan dengan operasi plastik, memakai segala jenis barang mewah, dan langsing karena mampu membayar pelatih yoga. (AP/DI)

 

 

Berita lain soal Gangnam Style silakan klik di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Yuk, Jelajah 'Artefak' Komik 'Indie' Indonesia di Bentara Budaya Jakarta

    Yuk, Jelajah "Artefak" Komik "Indie" Indonesia di Bentara Budaya Jakarta

    Kultur Pop
     Aplikasi Chatting Pun Bisa Menjadi Pengganti Berkumpul

    Aplikasi Chatting Pun Bisa Menjadi Pengganti Berkumpul

    Advertorial
    Kesuksesan Merry Riana Menginspirasi Debbie Widjaja

    Kesuksesan Merry Riana Menginspirasi Debbie Widjaja

    Kultur Pop
    Ammir Tanggapi Positif Demam Hallyu

    Ammir Tanggapi Positif Demam Hallyu

    Kultur Pop
    "Gangnam Style" dan Sindiran Urban PSY

    "Gangnam Style" dan Sindiran Urban PSY

    Kultur Pop
    AKB48 Isi Soundtrack Film Animasi Komedi Disney

    AKB48 Isi Soundtrack Film Animasi Komedi Disney

    Kultur Pop
    J-Pop dan K-Pop Perlu Penyeimbang

    J-Pop dan K-Pop Perlu Penyeimbang

    Kultur Pop
    J-Pop dan K-Pop Belum Luntur...

    J-Pop dan K-Pop Belum Luntur...

    Kultur Pop
    SuJu Beberkan Kebiasaan Unik Personel Termuda

    SuJu Beberkan Kebiasaan Unik Personel Termuda

    Kultur Pop
    Tim Hwang Akan Gelar Konser Pesta Kebun

    Tim Hwang Akan Gelar Konser Pesta Kebun

    Kultur Pop
    Puluhan Ribu Cewek Ikut Seleksi Masuk SNH48

    Puluhan Ribu Cewek Ikut Seleksi Masuk SNH48

    Kultur Pop
    Manga "Detektif Kindaichi" Jadi Drama Spesial

    Manga "Detektif Kindaichi" Jadi Drama Spesial

    Kultur Pop
    Bicara Soal Pacar, Ada Personel JKT48 yang Mengaku Kesepian

    Bicara Soal Pacar, Ada Personel JKT48 yang Mengaku Kesepian

    Kultur Pop
    Atsuko Maeda Tampil Kali Terakhir Bersama AKB48

    Atsuko Maeda Tampil Kali Terakhir Bersama AKB48

    Kultur Pop
    Dua Personel AKB48 Ditransfer ke JKT48

    Dua Personel AKB48 Ditransfer ke JKT48

    Kultur Pop
    Beginilah Cara JKT48 Merayakan Hari Kemerdekaan

    Beginilah Cara JKT48 Merayakan Hari Kemerdekaan

    Kultur Pop
    Penjualan Tiket Konser SMTown Dibatalkan dan Dijadwal Ulang

    Penjualan Tiket Konser SMTown Dibatalkan dan Dijadwal Ulang

    Kultur Pop
    Nabilah "JKT48" Bahagia Jadi Murid SMP

    Nabilah "JKT48" Bahagia Jadi Murid SMP

    Kultur Pop
    Promotor SMTown Ingatkan Penonton Tak Kenakan "High Heels"

    Promotor SMTown Ingatkan Penonton Tak Kenakan "High Heels"

    Kultur Pop
    September, Senayan Akan Dilanda Gelombang Korea

    September, Senayan Akan Dilanda Gelombang Korea

    Kultur Pop
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com