Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Ekonomi Terancam

Kompas.com - 22/09/2012, 02:16 WIB

TOKYO, JUMAT - Ketegangan China dan Jepang terkait sengketa teritorial di Laut China Timur terus berlanjut. China dikabarkan memperketat pemeriksaan pabean terhadap berbagai komoditas dari Jepang. Sementara itu, perusahaan-perusahaan Jepang mulai berpikir memindahkan investasi.

Firma dagang Sojitz dan Itochu dari Jepang, Jumat (21/9), menyatakan, otoritas China memperketat pemeriksaan kepabeanan terhadap berbagai produk dari Jepang.

Pengetatan pemeriksaan itu terjadi di pelabuhan Tianjin dan Qingdao di China. Tsutomu Suehara, juru bicara Sojitz, mengatakan, pengetatan itu belum sampai berdampak serius terhadap aktivitas bisnis.

Namun, jika pengetatan pemeriksaan itu diperluas terhadap jenis produk yang lebih banyak dan dilakukan di pelabuhan-pelabuhan utama lain di China, seperti terjadi pada tahun 2010, dampaknya akan serius. Harian Mainichi Shimbun di Jepang melaporkan, kapal-kapal barang dari Jepang mulai menumpuk di pelabuhan Shanghai karena antre menunggu giliran pemeriksaan.

Dampak bisnis

”Jika Shanghai mulai memperketat pemeriksaan, dampaknya akan sangat buruk bagi perusahaan-perusahaan Jepang karena volume perdagangan dan jenis barang yang melalui pelabuhan itu lebih banyak dibanding pelabuhan-pelabuhan lain,” papar Suehara.

Jajak pendapat yang digelar Reuters juga menunjukkan, 41 persen pemilik usaha dari Jepang menyatakan, memburuknya konflik teritorial Jepang-China akhir-akhir ini berdampak terhadap rencana bisnis mereka.

Sebagian dari mereka bahkan mempertimbangkan menarik investasinya dari China dan memindahkan ke negara lain, seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei mengatakan, gara-gara Jepang membeli pulau di gugus kepulauan yang disengketakan, peringatan 40 tahun hubungan diplomatik kedua negara menjadi berantakan.

Di AS, Asisten Menlu AS untuk urusan Asia Timur dan Pasifik Kurt Campbell mengatakan, dunia tak akan mampu menanggung dampak yang terjadi apabila sengketa teritorial di beberapa kawasan perairan di Asia pecah menjadi konflik terbuka.

(AFP/Reuters/AP/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com