Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AL Korsel Tembaki Perahu Nelayan Korut

Kompas.com - 21/09/2012, 17:54 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan mengatakan patroli angkatan lautnya mengeluarkan tembakan peringatan pada enam perahu nelayan Korea Utara yang melintasi perbatasan di Laut Kuning, yang disengketakan oleh kedua negara, Jumat (21/9/2012).

Tidak satu pun dari enam perahu nelayan itu terkena tambakan dan mereka dengan cepat kembali ke wilayah mereka setelah insiden itu, kata juru bicara Departemen Pertahanan Korsel seperti dikutip AFP.

"Puluhan tembakan senapan mesin Vulcan dikeluarkan ke perairan di dekat perahu-perahu nelayan Korut yang melanggar perbatasan laut," kata juru bicara itu.

"Operasi itu, melibatkan dua kapal patroli angkatan laut, dimulai pada sekitar pukul tiga sore setelah pihak kami mengeluarkan peringatan. Semua perahu Korea Utara itu mundur pada pukul empat," imbuhnya.

Hingga kini belum ada komentar dari pihak Korut.

Insiden ini, terjadi tak jauh dari Pulau Yeonpyong milik Korsel, merupakan kali kesekian pelanggaran perbatasan oleh perahu-perahu nelayan Korut dalam beberapa waktu terakhir.

Namun inilah untuk kali pertama dalam dua tahun ini Korsel mengeluarkan tembakan peringatan untuk memaksa mundur perahu-perahu nelayan itu.

Sebelumnya, Yonhap mengutip seorang pejabat senior militer yang mengatakan angkatan laut (Korsel) akan bertindak jika pelanggaran wilayah itu berlanjut.

"Jika perahu-perahu Korut berulang kali melewati (perbatasan) untuk mencari ikan, militer (Korsel) akan memberi respons yang tegas, tanpa ragu-ragu," ujar pejabat tersebut.

Batas wilayah de-facto antara kedua Korea - yang disebut Garis Batas Utara - tidak diakui oleh Korut. Pyongyang berargumentasi garis itu dibuat oleh pasukan PBB pimpinan AS pasca-Perang Korea 1950-1953.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com