Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2012, 18:12 WIB
EditorKistyarini

Televisi pemerintah Suriah melaporkan satu helikopter jatuh di kota Douma, dekat ibukota Suriah, Damaskus, tetapi tidak menyebutkan rincian lebih lanjut. 

Pasukan pemerintah semakin sering menggunakan helikopter dan pesawat-pesawat lain untuk menggempur pasukan pemberontak.

Seorang aktivis di Douma mengatakan pasukan tempur dan helikopter pasukan pemerintah sebelumnya terbang di atas Douma sebelum kejadian.

"Kami mendengar beberapa suara ledakan dan tembakan, dan beberapa menit kemudian, kami diberitahu bahwa ada helikopter jatuh," kata Mohammed Saeed seperti dikutip kantor berita AP.

Kelompok oposisi Suriah yang bermarkas di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights, mengatakan para pemberontak menembak jatuh helikopter tersebut.

Bulan lalu pejuang oposisi juga menembak jatuh helikopter pemerintah di Damaskus.

Pertemuan di Den Haag

Pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak belum mereda di Suriah. Pada Rabu (19/9/2012), pertempuran sengit terjadi di Damaskus dan Aleppo di bagian utara.

Organisasi Amnesty International memperingatkan bahwa serangan udara dan artileri tanpa pandang bulu membuat korban jiwa di Idlib dan Hama meningkat pesat.

Sementara itu di Den Haag, sekelompok ahli keuangan, diplomat asing, dan pembelot Suriah sedang mengadakan pertemuan untuk mencari cara-cara baru di bidang ekonomi guna memperlemah pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Kelompok yang disebut Friends of Syria itu membahas bagaimana membuat sanksi-sanksi lebih efektif yang diterapkan kepada pemerintah Suriah dan untuk melacak aset tersembunyi Presiden Assad.

Menteri Luar Negeri Belanda, Uri Rosenthal, mengatakan salah satu masalah yang dihadapi adalah tidak semua negara menerapkan sanksi terhadap Suriah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com