Nanterre, Selasa
Berdasarkan putusan pengadilan tersebut, majalah gosip Perancis itu terancam denda 10.000 euro per hari jika tidak menyerahkan foto-foto yang diambil saat pasangan Pangeran William dan istrinya, yang lebih populer dengan panggilan Kate, berlibur di Perancis selatan. Majalah itu juga tak bisa menyebarkan foto-foto itu lebih lanjut, termasuk di situs web ataupun di aplikasi komputer tabletnya.
Majalah Closer menerbitkan 14 foto Kate dalam keadaan telanjang dada, Jumat pekan lalu.
Pengacara keluarga Kerajaan Inggris mengajukan gugatan pidana atas penerbitan foto-foto tersebut. Namun, jika langkah itu dimaksudkan untuk menghalangi penerbitan internasional foto-foto tersebut, tampaknya sudah terlambat.
Sebuah tabloid Irlandia dan satu majalah Italia telah menerbitkan foto-foto tersebut. Putusan pengadilan di Perancis hanya berlaku bagi penerbit Closer, yang masuk dalam kelompok penerbitan Mondadori milik mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi.
”Foto-foto ini, yang memperlihatkan keintiman suatu pasangan di teras rumah pribadi, dikelilingi sebuah taman beberapa ratus meter dari jalan publik, serta bisa diasumsikan secara hukum bahwa mereka terlindungi dari orang lewat, adalah melanggar,” kata putusan pengadilan itu.
Foto-foto itu memperlihatkan Kate, istri pangeran William sedang bersantai di sebuah vila pribadi di Provence, Perancis selatan.
Maud Sobel, pengacara bagi pasangan kerajaan itu, memuji putusan itu. Sebaliknya, pengacara kelompok Mondadori tidak hadir di pengadilan pada hari Selasa.
Gugatan ke pengadilan ini merupakan langkah pertama dari dua langkah hukum yang diambil secara bersamaan oleh pasangan William-Kate. Langkah hukum itu menjadi cerminan tekad mereka untuk melindungi privasi mereka. Pihak Istana St James, tempat tinggal William, menyatakan juga akan mengajukan gugatan pidana terhadap fotografer yang hingga kini belum diketahui identitasnya.
Christopher Mesnooh, pengacara AS yang bekerja di Paris, mengatakan, hukum Perancis melindungi dengan ketat hak- hak privasi, tetapi tabloid punya alasan sendiri untuk menerbitkan foto-foto itu meski itu mungkin akan melanggar hukum.
Mesnooh mengatakan, keuntungan dari penjualan majalah itu lebih besar daripada ancaman denda yang ditetapkan pengadilan.
Alfonso Signorini, editor majalah Italia, Chi, yang menerbitkan foto-foto itu, Senin, mengaku tidak takut akan tindakan hukum karena foto-foto itu sudah berada di ranah publik setelah majalah Closer menerbitkannya. Chi juga dimiliki kelompok Mondadori.