DENPASAR, KOMPAS.com — Kemacetan pulau dewata Bali dalam beberapa tahun terakhir semakin memburuk. Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memprediksi, kemacetan akan menjadi ancaman serius pariwisata Bali jika tidak segera teratasi.
"Jangan sampai Bali menyusul Jakarta, yang pergerakannya hanya 9-15 kilometer per jam," ujar Ketua MTI Danang Parikesit dalam diskusi mingguan di kantor Bali Tourism Board di Denpasar, Selasa (18/9/2012).
Kemacetan terparah di Bali justru terjadi di kawasan-kawasan wisata. Danar menilai kemacetan di kawasan wisata sudah melebihi kemacetan Jakarta karena warga dan wisatawan harus turun di tengah jalan dan berjalan kaki karena kendaraan sulit bergerak.
Salah satu penyebab utama kemacetan di Bali adalah pertumbuhan kendaraan bermotor yang tak terkendali. Organda wilayah Bali mencatat jumlah sepeda motor di Bali saat ini mencapai 2,2 juta unit dan mobil berjumlah 350.000 unit.
Dilihat dari jenisnya, jumlah sepeda motor mencapai 71,81 persen, diikuti mobil pribadi 19 persen, dan sisanya jenis kendaraan yang lain. Untuk mengatasi kemacetan ini, menurut Danang, tak hanya cukup dengan menambah jalan seperti pembangunan jalan tol Denpasar-Nusa Dua atau proyek underpass di kawasan simpang siur.
"Perlu tindakan yang integratif dengan memadukan rencana tata ruang dan sistem transportasi," ungkap Danang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.