Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capres di Lenteng Agung

Kompas.com - 18/09/2012, 01:48 WIB

Kamis (13/9) siang, kelompok aktivis yang menamakan diri Forum Kebangsaan Indonesia Memilih Pemimpin datang ke markas besar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Mereka terdiri atas Teten Masduki, J Kristiadi, Burhanudin Muhtadi, Garin Nugroho, Mariza Hamid, Tunggal Pawestri, Endah, dan Komaruddin Hidayat.

Kelompok pencari orang-orang berbakat untuk memimpin negeri ini ditemui presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, yang masih memegang kursi Ketua Umum PDI-P. Hadir pula Sekretaris Jenderal PDI-P Tjahjo Kumolo, Ketua DPP Bidang Kerja Sama dan Hubungan Luar Negeri Andreas Hugo Pareira, Ketua Bidang Pemuda Maruarar Sirait, dan Wakil Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.

Pertemuan yang terbuka untuk wartawan ini berlangsung lebih dari dua jam. Satu per satu, aktivis FKIMP menyampaikan pandangan mereka mengenai FKIMP dan maksudnya.

Komaruddin menegaskan, konsultasi dan dialog dengan parpol akan terus dilakukan FKIMP untuk menyiapkan dan membantu parpol mendapatkan pemimpin-pemimpin yang baik. ”Kami hanya ingin membangkitkan kesadaran, ini lho Indonesia butuh ratusan pemimpin, banyak peluang dan tantangan. Kami ingin terlibat dengan parpol, melihat realitas dan suara rakyat di daerah, dan disampaikan ke parpol,” ujarnya.

Garin, budayawan dan sineas ini, mengungkapkan, dalam Pemilu 2014 akan terjadi pertarungan pemilik dan pelaku bisnis media yang terjun di kancah politik. Yang dikhawatirkan, pertarungan terjadi tanpa dasar etika. Akibatnya, calon-calon pemimpin yang baik tidak akan muncul karena mereka tidak punya akses ke media. ”Menjadi pekerjaan rumah bersama, bagaimana menjaring dan mendialogkan calon-calon pemimpin yang baik menurut publik kepada parpol,” kata Garin.

Teten mengungkapkan kerisauannya atas perkembangan demokrasi politik. Masyarakat tidak percaya lagi dengan politik. Hal itu terutama jika dikaitkan dengan kesejahteraan ataupun kebijakan umum. Ia juga prihatin dengan politik uang.

”Namun, kita bisa memperbaiki kondisi itu dari aspek masyarakat sipil. Kami ingin membantu memperbaiki aspek rekrutmen politik di partai, bergerak ke daerah-daerah, juga mewujudkan ide membuat sekolah kebangsaan. Idenya bagaimana membuat kualitas demokrasi di Indonesia lebih baik,” kata Sekjen Transparency International Indonesia (TII) itu.

Setelah para aktivis FKIMP bicara, giliran Megawati buka suara. Mariza Hamid langsung berkomentar, ”Mega tampak sehat dan cantik.” Komaruddin mengatakan, ”Mega matang, komunikatif, dan tidak mengherankan bila banyak orang dalam partainya tetap akan mengajukan dia untuk capres lagi.”

”Saya senang karena merasa tidak kesepian lagi,” kata Megawati membuka percakapan. ”Sekarang banyak yang mau ketemu PDI-P dan Bu Mega,” kata Mega di awal uraiannya.

(J Osdar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com