Beberapa pesawat dan bangunan di kamp bersama itu rusak akibat serangan. Mayor Adam Wojack dari Pasukan Asistensi Keamanan Internasional (ISAF), koalisi pasukan NATO yang dipimpin AS di Afganistan, mengatakan, serangan terjadi dalam kegelapan malam, Jumat hingga Sabtu.
Menurut Wojack, para penyerang menemukan titik lemah pangkalan militer yang dijaga ketat dan memiliki benteng di sekelilingnya tersebut. Setelah berhasil membobol tembok, milisi membombardir kamp itu dengan roket, granat, dan senjata serbu ringan.
Gabungan pasukan AS dan Inggris yang berada di kamp tersebut langsung membalas. Dua anggota Marinir AS tewas dalam baku tembak. Dari kubu penyerang, 18 orang tewas dan 1 orang terluka.
Kelompok Taliban langsung mengklaim serangan tersebut. Juru bicara Taliban, Qari Yousuf, mengatakan, serangan itu dilakukan untuk memperlihatkan kemarahan Taliban atas beredarnya film yang mereka nilai menghina Nabi Muhammad SAW.
Yousuf mengatakan, sasaran utama serangan itu adalah Pangeran Harry yang pekan lalu kembali bertugas di Afganistan. Harry akan bertugas selama empat bulan dan menjalani latihan menerbangkan helikopter tempur Apache.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, Harry memang berada di Bastion. Namun, dia menempati bangunan sekitar 2 kilometer dari lokasi serangan.
”Pangeran Harry baik-baik saja,” kata Martyn Crighton, juru bicara ISAF.
Taliban mengancam akan terus memburu Pangeran Harry. Mereka berencana mengerahkan pasukan berani mati untuk menculiknya.
Camp Bastion adalah pangkalan militer utama milik pasukan internasional di Afganistan. Markas militer yang terletak di barat laut Lashkar Gah, ibu kota Provinsi Helmand, ini adalah pusat logistik untuk operasi militer. Lokasinya terpencil di gurun, jauh dari keramaian.