Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Marinir AS Tewas

Kompas.com - 16/09/2012, 03:31 WIB

Kabul, Sabtu - Dua anggota Marinir Amerika Serikat tewas dalam serangan kelompok bersenjata di pangkalan militer Camp Bastion di Provinsi Helmand, selatan Afganistan, Sabtu (15/9). Pihak Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang sebenarnya ditujukan kepada Pangeran Harry, cucu Ratu Inggris Elizabeth II.

Beberapa pesawat dan bangunan di kamp bersama itu rusak akibat serangan. Mayor Adam Wojack dari Pasukan Asistensi Keamanan Internasional (ISAF), koalisi pasukan NATO yang dipimpin AS di Afganistan, mengatakan, serangan terjadi dalam kegelapan malam, Jumat hingga Sabtu.

Menurut Wojack, para penyerang menemukan titik lemah pangkalan militer yang dijaga ketat dan memiliki benteng di sekelilingnya tersebut. Setelah berhasil membobol tembok, milisi membombardir kamp itu dengan roket, granat, dan senjata serbu ringan.

Gabungan pasukan AS dan Inggris yang berada di kamp tersebut langsung membalas. Dua anggota Marinir AS tewas dalam baku tembak. Dari kubu penyerang, 18 orang tewas dan 1 orang terluka.

Kelompok Taliban langsung mengklaim serangan tersebut. Juru bicara Taliban, Qari Yousuf, mengatakan, serangan itu dilakukan untuk memperlihatkan kemarahan Taliban atas beredarnya film yang mereka nilai menghina Nabi Muhammad SAW.

Yousuf mengatakan, sasaran utama serangan itu adalah Pangeran Harry yang pekan lalu kembali bertugas di Afganistan. Harry akan bertugas selama empat bulan dan menjalani latihan menerbangkan helikopter tempur Apache.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, Harry memang berada di Bastion. Namun, dia menempati bangunan sekitar 2 kilometer dari lokasi serangan.

”Pangeran Harry baik-baik saja,” kata Martyn Crighton, juru bicara ISAF.

Taliban mengancam akan terus memburu Pangeran Harry. Mereka berencana mengerahkan pasukan berani mati untuk menculiknya.

Camp Bastion adalah pangkalan militer utama milik pasukan internasional di Afganistan. Markas militer yang terletak di barat laut Lashkar Gah, ibu kota Provinsi Helmand, ini adalah pusat logistik untuk operasi militer. Lokasinya terpencil di gurun, jauh dari keramaian.

Markas dengan lebar 3 kilometer dan panjang 6 kilometer ini mampu menampung sekitar 28.00 orang. Posisi Camp Bastion bersebelahan dengan Camp Leatherneck milik AS dan Camp Shorabak milik Tentara Nasional Afganistan.

Sehari sebelumnya terjadi ledakan bom di Helmand yang menewaskan seorang tentara AS. Namun, Kementerian Pertahanan Afganistan belum mengetahui siapa yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Selain itu juga belum jelas, apakah ledakan tersebut terkait dengan serangan kelompok Taliban terhadap Camp Bastion. 

Korban berjatuhan

Korban jiwa menyusul demonstrasi yang dipicu peredaran film kontroversial yang disutradarai Sam Bacile itu terus bertambah. Sebelumnya, Duta Besar AS untuk Libya Christopher Stevens beserta tiga anggota staf Kedutaan Besar AS untuk Libya tewas ketika pengunjuk rasa menyerang Konsulat AS di Benghazi.

Enam pengunjuk rasa menyusul tewas akibat serangkaian demonstrasi di Mesir, Lebanon, Sudan, dan Tunisia. Tragedi itu terjadi ketika pengunjuk rasa berhadapan dengan polisi yang berupaya melindungi gedung Kedubes AS di negara tersebut.

Protes juga meluas ke Australia. Ratusan pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di Sydney. Unjuk rasa serupa terjadi di Nigeria.

Menanggapi hal ini, Presiden AS Barack Obama menegaskan, pihaknya berupaya agar kekerasan segera mereda. Dia berjanji melindungi setiap warganya yang berada di luar negeri. Obama juga meminta semua pihak mengupayakan perdamaian.

Kerusuhan di berbagai belahan dunia itu menjadi perhatian khusus Paus Benediktus XVI dalam kunjungannya ke Lebanon untuk mempromosikan toleransi dan harmoni antara penganut Islam dan Kristen.  (Reuters/AP/AFP/MHF/was)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com