MANAMA, KOMPAS.com — Pemerintah Bahrain, Rabu (12/9), dengan keras mencela film anti-Islam yang menghujat Nabi Muhammad SAW dan menyerukan larangan penayangan film tersebut.
Kementerian Luar Negeri Bahrain mengatakan dalam satu pernyataan, film itu mencemooh ajaran agama, yang harus dihormati, serta moral dan nilai kemanusiaan.
Kementerian tersebut menyeru Organisasi Kerja Sama Islam dan semua negara Islam untuk bertindak tegas terhadap praktik yang menyulut hasutan semacam itu, dan melakukan tindakan yang perlu, guna menghentikan pembuatan serta penayangan film tersebut. Semua orang yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban," katanya.
Film Innocence of Muslims telah membuat marah umat Muslim di seluruh dunia dan memicu protes serta bentrokan yang merenggut nyawa duta besar AS di Libya dan tiga stafnya.
Kementerian itu juga mengutuk serangan terhadap Konsulat AS di Benghazi, Libya, dan serangan terhadap Kedutaan Besar AS di Mesir, seperti dilaporankan Xinhua, yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. Kementerian menganggap semua serangan tersebut tak bisa diterima dan bertentangan dengan peraturan hukum internasional.
Pada Selasa (11/9), sebagian warga Libya yang bersenjata dan marah terhadap film tersebut menyerbu Konsulat AS di Kota Benghazi, Libya timur, serta membakar bangunan itu sehingga Duta Besar AS untuk Libya Chris Stevens dan tiga staf lagi tewas. Serangan serupa juga terjadi di Mesir. (ANTARA/Xinhua-OANA)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.