WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintah AS menyatakan segera melakukan penyelidikan menyeluruh insiden serangan ke Kantor Konsulat AS di Benghazi, Libya yang menewaskan Duta Besar John Christopher Stevens, Rabu (12/9/2012).
Penyelidikan menyeluruh ini dilakukan setelah muncul dugaan soal kemungkinan aksi serangan di Benghazi itu sudah direncanakan sebelumnya.
Seorang pejabat senior pemerintah AS yang dikutip AFP mengatakan penyerang nampaknya menggunakan aksi unjuk rasa sebagai awal untuk melakukan serangan.
"Ini adalah sebuah rencana serangan yang kompleks. Para penyerang nampaknya menggunakan unjuk rasa ini sebagai peluang," kata pejabat itu.
Sejumlah pejabat AS kepada Reuters bahkan mencurigai kelompok milisi berjuluk Brigade Ansar al-Sharia bertanggung jawab atas insiden itu.
Sejauh ini Brigade Ansar al-Sharia membantah telah mendalangi serangan di Benghazi.
Reuters menambahkan dalam laporannya muncul pula kecurigaan bahwa kelompok Al Qaeda di Afrika Utara terlibat dalam insiden itu.
Sejauh ini insiden penyerangan di Benghazi masih dipercaya sebagai sebuah reaksi spontan masyarakat terkait fim yang diniai antin Islam itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.