Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Hektar Areal Hutan di Bulukumba Terbakar

Kompas.com - 12/09/2012, 17:59 WIB
Kontributor Bulukumba, Rini Putri

Penulis

BULUKUMBA, KOMPAS.com - Kebakaran hebat di taman hutan raya (tahura) di dua desa yakni di Desa Darubia dan Desa Ara, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan dikabarkan telah melalap 50 hektar lahan di hutan tersebut.

Petugas Teknis Kehutanan Kecamatan Bontobahari, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Bulukumba, Abdul Hakim yang dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, Rabu (12/9/2012) mengatakan, kebakaran yang terjadi pada Selasa kemarin, dan api baru bisa dipadamkan pada pukul 18.00 Wita itu, ternyata telah membakar sekitar 50 hektar lahan hutan.

"Bedasarkan hasil survei terakhir yang dilakukan, api telah membakar sekitar 50 hektar, dan petugas dari TNI, Pemadam Kebakaran, Dinas Kehutanan, beserta aparat kepolisian baru dapat mengendalikan api pada pukul 18.00 Wita kemarin," jelas Hakim.

Hakim memastikan, keseluruhan api sudah padam. Hanya terisa pohon-pohon dan rumput yang hangus di lokasi kebakaran. "Kami sementara memantau terus kondisi hutan untuk memastikan api tidak muncul lagi," jelasnya.

Sementara itu, Kepala bidang Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan Dishutbun Bulukumba, Abdul Rahim yang ditemui di ruang kerjanya mengaku belum mengetahui secara pasti berapa luasan lahan yang terbakar di kawasan Tahura tersebut. Begitupun jumlah kerugian materil maupun imateril dalam peristiwa tersebut.

Alasannya, belum ada laporan resmi mengenai jumlah pasti luas lahan yang terbakar. Namun menurutnya, informasi yang diterimanya hanya mencapai 20 hektar. "Saya belum tahu pasti berapa luasnya, karena belum ada laporan resmi dari petugas di lapangan. Informasinya hanya sepotong-sepotong. Tapi yang saya terima sekira 20 hektar," ungkapnya.

Meski demikan, dia memastikan kebakaran hutan tidak lagi terjadi. Api sudah dipadamkan dan petugas penanggulangan kebakaran hutan sudah diterjunkan untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran. Pasalnya, hutan seluas 3.745 hektare tersebut juga merupakan kawasan hutan konservasi yang dihuni sejumlah satwa edemik atau yang dilindungi. Seperti monyet hitam (makaka maura), rusa dan hewan yang dilindungi lainnya.

Tidak hanya itu, hutan yang berada di tiga wilayah desa, Darubia, Tanah Lemo, Ara, dan Bira tersebut juga terdapat tumbuhan yang dilindungi, seperti pandan bali, santigi dan tumbuhan langka lainnya. Beruntung, kebakaran hanya terjadi pada bagian lain dalam kawasan hutan tersebut di mana tumbuhan dan satwa endemik tersebut tidak berada di kawasan yang terbakar itu.

Menurut Abdul Rahim, peristiwa kebakaran hutan tersebut merupakan yang pertamakalinya terjadi di Bulukumba. Kebakaran terjadi diduga karena kemarau yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir hingga membuat rumput dan tumbuhan di dalam kawasan hutan kering dan mudah terbakar, sekalipun hanya tersulut puntung rokok.

"Untungnya bukan di kawasan tempat satwa endemik itu yang terbakar, hanya di bagian lain. Itulah yang kami upayakan agar kebakaran tidak terus meluas dan semoga ini yang pertama dan terakhir kalinya," jelas Rahim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com