Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Liput 'Illegal Logging', Wartawan Kamboja Tewas

Kompas.com - 12/09/2012, 14:49 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

PHNOM PEHN, KOMPAS.com - Seorang wartawan Kamboja yang kerap memberitakan kasus-kasus illegal logging atau pembalakan hutan di negeri itu ditemukan tewas di bagasi mobilnya. Demikian pernyataan kepolisian Kamboja, Rabu (12/9/2012).

Seorang perwira polisi Song Bunthanom mengatakan jasad Hang Serei Oudom, wartawan harian Vorakchun Khmer Daily, ditemukan pada Selasa (11/9/2012).

Mobil tempat jasad Hang Serei berada, ditemukan di sebuah perkebunan jambu mete di Provinsi Ratanakiri, wilayah utara Kamboja.

"Nampaknya ini bukan sekadar kasus perampokan. Ini pembunuhan," kata Song Bunthanom.

"Di kepala korban terdapat beberapa korban luka yang kemungkinan besar disebabkan oleh sebuah kapak," tambah Song.

Wartawan berusia 44 tahun itu dilaporkan hilang sejak meninggalkan rumahnya Minggu (9/9/2012).

"Dia kerap menulis kasus pencurian kayu hutan yang seringkali melibatkan para pebisnis dan pejabat provinsi," kata pemimpin redaksi harian Vorakchun Khmer Daily, Rin Ratanak.

"Sebagian besar tulisannya terkait pencurian kayu mahal," tambah Rin Ratanak.

Pembalakan liar mengakibatkan luasan hutan di Kamboja menurun drastis. Menurut data PBB pada 1990, hutan masih menutupi 73 persen wilayah Kamboja.

Namun pada 2010 luasan hutan Kamboja hanya tersisa 57 persen saja.

Dalam rangka meningkatkan perekonomian negeri itu, kebijakan pemerintah Kamboja kerap dikritik.

Salah satunya karena mengizinkan perusahaan-perusahaan yang memiliki koneksi kuat untuk membuka ratusan hektar hutan, termasuk hutan lindung, untuk diubah menjadi perkebunan karet, tebu hingga untuk pembangunan bendungan pembangkit listrik tenaga air.

Para aktivis lingkungan mengatakan mudahnya memperoleh konsesi pembukaan hutan semakin merusak kawasan hutan Kamboja.

Bahkan, militer Kamboja kerap bertindak sebagai penjaga saat perusahaan-perusahaan itu tengah membuka hutan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com