Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suu Kyi Dianggap Tak Pedulikan Etnis Rohingya

Kompas.com - 12/09/2012, 13:44 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

NAYPYIDAW , KOMPAS.com - Di tengah kecaman kegagalannya melindungi sekitar satu juta orang etnis minoritas Muslim Rohingya, pemimpin pro-demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi dijadwalkan menerima penghargaan Congressional Gold Medal, di Washington DC, pekan depan.

Pemberian penghargaan tertinggi di Amerika Serikat itu dilandasi alasan bahwa Suu Kyi (67) harus melewati perjuangan berat selama lebih dari 30 tahun termasuk menjadi tahanan rumah karena memperjuangkan demokrasi di Myanmar.

Namun, para aktivis hak asasi manusia dan sejumlah akademisi menyuarakan kekecewaan mereka terhadap Suu Kyi yang kini menjadi anggota parlemen Myanmar.

Sejauh ini, Suu Kyi nyaris tak berbuat apapun untuk membela warga Rohingya yang terus ditekan di negeri dengan mayoritas penduduknya pemeluk Budha itu.

Suu Kyi bahkan menolak bersuara saat muncul pertanyaan apakah etnis Rohingya, yang menurut undang-undang 1982 tidak dianggap warga negara, harus diberikan status warga negara Myanmar.

Satu-satunya pernyataan Suu Kyi terkait masalah Rohingya adalah Myanmar memerlukan undang-undang baru untuk menyelesaikan masalah itu.

Nampaknya, Suu Kyi akan didesak untuk mengeluarkan pandangannya soal etnis Rohingya saat berada di Amerika Serikat nanti.

Tetapi sejumlah diplomat mengatakan Suu Kyi akan mendapat tentangan dari sebagian besar warga Buddha Myanmar, yang merupakan pendukungnya, jika dia mengekspresikan pandangannya soal Rohingya.

Sejak bentrokan berdarah antara etnis Rohingya dan warga mayoritas Budha di Negara Bagian Arakan, Juni lalu, mengakibatkan sedikitnya 78 orang tewas dan 100.000 orang kehilangan tempat tinggal.

Dan sedikitnya 300.000 orang etnis Rohingya pergi melintasi perbatasan Bangladesh. Namun di negeri itu pengungsi Rohingya harus hidup di kamp-kamp pengungsian dengan kondisi buruk dan minim fasilitas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com