Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketegangan Meningkat

Kompas.com - 12/09/2012, 02:27 WIB

Tokyo, Selasa - Sengketa teritorial membuat hubungan Jepang-China semakin tegang. Tidak lama setelah Tokyo mengumumkan membeli sebuah gugus kepulauan yang diperebutkan di Laut China Timur, Beijing marah besar dengan mengirim kapal patroli ke perairan itu, Selasa (11/9).

Jepang dan China adalah dua raksasa ekonomi Asia. Kepulauan yang dipersengketakan itu bernama Senkaku dalam versi Jepang, atau Diayou menurut bahasa China. Wilayah perairan ini dan sekitarnya sangat kaya akan sumber daya perikanan tangkap dan potensi gas alam.

Tokyo, Senin, setuju membeli sekelompok pulau yang tengah disengketakan dengan China itu dari tangan swasta lokal. Tokyo berencana menasionalisasi pulau tidak berpenghuni itu segera setelah bisa mengontrolnya dengan cara yang damai dan stabil.

Pemerintah Jepang membeli tiga dari lima pulau di gugusan Senkaku, yang selama ini disewa dari keluarga Kurihara. Keluarga ini membelinya pada tahun 1972 dari keluarga Jepang lain, yang menguasai pulau itu sejak tahun 1890-an. Tokyo telah memiliki salah satu pulau yang tersisa dan terus menyewa satu pulau lainnya dari keluarga Kurihara.

Tiga pulau tidak berpenghuni itu dibeli seharga 26,18 juta dollar AS. ”Ini hanya soal kepemilikan tanah, yang merupakan bagian teritorial Jepang, memindahkannya dari satu pemilik swasta ke negara. Seharusnya itu tak membawa masalah dengan negara lain,” ujar Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Osamu Fujimura.

Ekonomi

Ketegangan teritorial itu mencuat kembali setelah bulan lalu Jepang menangkap sekelompok aktivis China yang mendarat di pulau sengketa itu. Garis batas tampaknya memiliki dampak kuat pada sektor ekonomi. Seorang pejabat China mengatakan, penjualan mobil Jepang di pasar mobil dunia terkena dampak.

Menteri Luar Negeri Jepang Koichiro Gemba menegaskan kembali sikap Jepang bahwa pembelian pulau itu untuk ”pemeliharaan perdamaian dan stabilitas pulau”. Tidak ada maksud melecehkan negara lain, terutama Beijing yang bersiap melakukan perlawanan.

”Kami tidak mau masalah Senkaku memengaruhi seluruh hubungan China-Jepang. Karena itu, amat penting menghindari kesalahpahaman dan perkembangan yang tak bisa diduga. Kami telah berkomunikasi dengan China melalui saluran diplomatik sampai hari ini,” kata Fujimura.

Berita bahwa Jepang membeli Senkaku telah menimbulkan aksi protes skala kecil di depan Kedutaan Besar Jepang yang dijaga ketat di Beijing. Para microblogger di salah satu situs sosial populer China, Sina Weibo, juga melaporkan aksi potes anti-Jepang di Weihai, China timur, dan Chongqing di wilayah barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com