Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Peringati 9/11

Kompas.com - 12/09/2012, 02:25 WIB

New York, Selasa - Ribuan orang berkumpul di New York, pinggiran Washington, dan pedesaan Pennsylvania, Selasa (11/9), untuk memperingati 11 tahun serangan 11 September. Namun, di tempat terbesar peringatan itu, Ground Zero, tidak akan ada suara para politisi.

Pada tahun-tahun sebelumnya, politisi, termasuk presiden Amerika Serikat, gubernur negara bagian, dan wali kota New York, selalu berpartisipasi dalam pembacaan nama para korban, karya sastra, ataupun kutipan Kitab Suci.

Tahun ini, hanya keluarga dari korban yang tampil di panggung untuk membacakan nama-nama mereka. Hampir 3.000 orang tewas ketika pembajak militan menabrakkan dua pesawat jet ke menara kembar World Trade Center (WTC), yang menyebabkan runtuhnya gedung itu.

Para politisi masih akan hadir, tetapi tak satu pun akan berbicara atau ikut dalam pembacaan nama. Mereka mengikuti aturan acara yang ditetapkan bulan Juli oleh Yayasan Nasional Museum dan Tugu Peringatan 11 September yang diketuai Wali Kota New York Michael Bloomberg.

Acara utama peringatan adalah ritual pembacaan 2.983 nama orang yang tewas, baik pada serangan 11 September maupun pendahulu serangan itu, bom di mobil WTC tahun 1993.

Dalam ritual di Ground Zero ini, kerabat korban tewas akan bergantian membacakan nama dengan latar belakang musik yang sendu.

Para hadirin akan mengheningkan cipta menandai saat masing-masing dari empat pesawat yang dibajak Al Qaeda itu menjadi kobaran api. Dua pesawat ditabrakkan ke menara kembar, satu ke Pentagon, dan satu jatuh di sebuah ladang di Pennsylvania.

Bloomberg ataupun politisi lain tidak akan naik ke mimbar. Hal ini berbeda dengan tahun lalu, pada peringatan 10 tahun peristiwa 9/11 ketika Presiden Barack Obama memimpin daftar panjang tamu penting.

Mengheningkan cipta

Obama dan istrinya, Michelle, memperingati peristiwa 9/11 dengan mengheningkan cipta di luar Gedung Putih. Mereka kemudian menghadiri upacara peringatan di Pentagon.

Pentagon, markas Departemen Pertahanan (Dephan) AS di luar kota Washington, menjadi salah satu sasaran pembajak pesawat yang menewaskan 180 penumpang dan staf Dephan. Menteri Pertahanan Leon Panetta dijadwalkan berbicara dalam upacara tertutup, yang hanya dihadiri keluarga korban.

Wakil Presiden Joe Biden akan menyampaikan pidato di Shanksville, Pennsylvania. Sebanyak 40 penumpang pesawat United 93 tewas ketika pesawat mereka jatuh di tempat itu setelah sebelumnya memberi perlawanan kepada pembajak.

Patrick White, Ketua Keluarga Penerbangan 93, mengatakan, bagaimana masyarakat menangani warisan ke-40 orang itu dan apa yang telah mereka lakukan menggambarkan nilai-nilai mereka sebagai suatu masyarakat.

Berjalannya waktu telah mengurangi perhatian publik pada peristiwa 11 September, terutama setelah liputan media besar-besaran tahun lalu, yang dianggap saat yang pantas sebagai puncak peringatan.

Seperti peringatan sebelumnya, upacara tahun ini tampaknya berlangsung di bawah langit biru dengan suhu awal musim gugur yang sejuk. Cuaca itu mengingatkan pada pagi hari saat terjadi serangan tersebut.

Sebelas tahun kemudian, pencakar langit One World Trade Center hampir selesai dibangun di Ground Zero. Gedung itu kembali menjadi gedung tertinggi di New York, seperti halnya menara kembar sebelum runtuh.

Pendiri Al Qaeda, Osama bin Laden, tokoh utama di balik serangan tersebut, tewas dibunuh pasukan khusus AS pada Mei 2011. Penerusnya, Ayman al-Zawahiri, sehari sebelum peringatan kemarin mengeluarkan video dan mengonfirmasikan bahwa deputinya juga tewas dalam serangan udara AS.

Peringatan tahun ini juga ditandai dengan terbitnya buku yang ditulis mantan pasukan Navy SEALs AS, anggota pasukan khusus yang menewaskan Osama. Pentagon telah mengancam akan menuntut penulis buku itu, yang memakai nama Mark Owen, tetapi menurut media adalah Matt Bissonnette.

(AFP/Reuters/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com