CANBERRA, KOMPAS.com - Para pencari suaka yang akan dikirim ke pulau kecil Nauru di Pasifik akan dipaksa tinggal di dalam tenda. Demikian pernyataan Menteri Imigrasi Australia, Chris Bowen, Selasa (11/9/2012).
"Akomodasi awal adalah tenda," kata Bowen kepada stasiun televisi pemerintah, ABC.
"Kami tengah berupaya menyelesaikan bangunan permanen. Banyak pekerjaan yang tengah berlangsung. Tetapi tenda adalah akomodasi awal mereka," lanjut Bowen.
Bowen tidak menjelaskan apakah anak-anak termasuk yang akan dikirim ke kamp penampungan Nauru, di mana mereka bisa menghabiskan waktu hingga bertahun-tahun sebelum diakui sebagai pengungsi dan diizinkan tinggal di Australia atau negara lain.
"Semuanya akan dikirim ke Nauru di bawah Undang-undang Migrasi kecuali dengan wewenang saya sebagai menteri pemindahan dibatalkan karena masalah operasional," tegas Bowen.
Bowen enggan menyebutkan rincian operasi terkait siapa yang akan dikirim ke Nauru. Namun dia mengatakan pencari suaka yang datang dengan perahu maka mereka akan diproses di Nauru atau Papua Nugini.
Di tengah semakin meningkatnya jumlah pencari suaka ke Australia, bulan Canberra memutuskan untuk mengirim mereka ke negara-negara Pasifik untuk mengurangi angka pencari suaka.
Namun sejak satu bulan terakhir, sedikitnya 2.000 orang pencari suaka datang menggunakan perahu, sehingga menambah jumlah total pencari suaka tahun 2012 menjadi 10.000 orang.
Sebagian besar dari mereka adalah warga Afganistan, Irak dan Iran yang membayar para penyelundup manusia untuk membawa mereka dari Indonesia menuju Australia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.