GAZA CITY, KOMPAS.com -- Empat serangan udara Israel menyasar ke Jalur Gaza, Senin (10/9/2012) pagi, mengakibatkan seorang anak Palestina terluka. Serangan itu dilakukan untuk membalas serangan terhadap kawasan utara Israel, yang telah dihujani 15 roket dalam sebulan ini.
Serangan udara Israel kali ini menargetkan pos polisi di El Tufah, kawasan sebelah timur Gaza. Saksi mata melaporkan, Israel melakukan dua kali serangan di utara wilayah tersebut.
Petugas medis menjelaskan, dalam serangan terpisah yang diikuti serangan roket di wilayah Israel, melukai seorang anak laki-laki berusia enam tahun. Anak ini hendak bersembunyi di terowongan di antara Gaza dan Mesir dekat titik penyeberangan Rafah.
Menurut Angkatan Darat Israel, serangan udara menyasar pabrik senjata, tempat aktivitas teroris dan terowongan teroris di utara Jalur Gaza dan terowongan terselundup di selatan Jalur tersebut.
Israel mengatakan, serangan itu untuk membalas serangan roket terhadap kawasan utara Israel. Dalam sebulan ini, sudah 15 roket ditembakkan ke Israel, dan dua kali tembakan telah menyasar ke rumah-rumah hingga memicu kekerasan.
Sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza menghantam sebuah rumah di selatan Israel pada Minggu, menyebabkan kerusakan parah namun tidak ada korban. Tembakan kedua Israel jatuh di dekat kota Beesheva.
Telah terjadi peningkatan yang berkesinambungan dan signifikan dalam penembakan roket ke selatan Israel selama beberapa minggu terakhir. Serangan itu dilakukan oleh kelompok-kelompok radikal.
Faksi militan Dewan Syuro Mujahidin mengatakan, pihaknya telah menembakkan dua roket di selatan Israel. Petugas kesehatan Gaza mengatakan seluruh korban serangan adalah warga sipil, namun militer Israel ingin menargetkan serangan terhadap para militan.
Gejolak paling besar di Gaza dan sekitarnya yakni terjadi pada Juni 2012. Saat itu para militan menembakkan lebih dari 150 roket ke selatan Israel, dan melukai lima orang. Israel balik malakukan serangan udara yang menewaskan 15 warga Palestina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.