ROMA, Kompas.com - Pasukan penjaga pantai Italia dan sejumlah kapal perang NATO tengah mencari penumpang kapal imigran yang tenggelam di perairan Pulau Lampedusa, Jumat (7/9/2012).
Kapal yang mengangkut sedikitnya 100 orang pencari suaka itu tenggelam Jumat dini hari waktu setempat. Sejauh ini tim penyelamat sudah menemukan satu korban tewas dan 12 orang lainnya masih hilang.
Sedangkan 56 orang, termasuk seorang perempuan hamil, berhasil diselamatkan.
Kapal imigran yang dilaporkan memiliki panjang 10 meter itu diduga mengalami kebocoran sebelum akhirnya tenggelam sekitar 12 mil laut dari Pulau Lampedusa.
Kantor berita Italia ANSA melaporkan para korban selamat ditarik dari laut dan sebagian lainnya ditemukan di sebuah pulau kecil tak berpenghuni.
Seorang juru bicara penjaga pantai Italia kepada kantor berita Associated Press mengatakan korban selamat sudah diidentifikasi dan semuanya diyakini adalah warga negara Tunisia.
Pulau Lampedusa yang berjarak hanya 120 km dari Tunisia adalah salah satu pintu gerbang ke Eropa yang terdekat dari Afrika.
Tenggelamnya kapal imigran ini adalah yang kedua dalam dua hari terakhir.
Pada Kamis (6/9/2012), sebuah kapal imigran tenggelam di perairan sebelah barat Turki mengakibatkan 56 orang meninggal, separuhnya adalah anak-anak.
Sedangkan 45 orang lainnya selamat adalah warga Irak, Suriah dan Palestina yang semuanya menuju ke Eropa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.