Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim Perancis ke Tepi Barat Selidiki Kematian Arafat

Kompas.com - 05/09/2012, 08:47 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

PARIS, Kompas.com - Sejumlah hakim Perancis berencana mengunjungi Tepi Barat, Palestina untuk menyelidiki kemungkinan racun sebagai penyebab kematian pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Yasser Arafat.

Demikian disampaikan janda Arafat, Suha Arafat, Rabu (4/9/2012), yang disampaikan lewat kuasa hukumnya di Ramallah

Para hakim itu berniat untuk membongkar makam Arafat di Tepi Barat dan mengambil contoh jaringan sisa jenazah untuk kemudian dilakukan penelitian di laboratorium.

Dengan belum adanya tanggal pasti kunjungan para hakim Perancis itu, Suha Arafat menyerukan kepada Liga Arab dan Otoritas Palestina untuk menunda inisiatif mereka menyelidiki penyebab kematian Arafat di Rumah Sakit Militer dekat Paris pada 2004.

Suha Arafat mengaku sangat senang dengan rencana para hakim itu dan akan menggunakan segala kemampuannya untuk membantu mereka memasuki Tepi Barat.

Bulan lalu, jaksa penuntut Perancis membuka penyelidikan dugaan pembunuhan terhadap Yasser Arafat, menyusul adanya kecurigaan Arafat meninggal akibat keracunan bahan radioaktif, polonium.

Selain itu, keluarga Arafat juga mengajukan gugatan hukum di Prancis terkait masalah ini.

Dugaan diracuninya peraih Nobel Perdamaian itu muncul setelah stasiun televisi berita Al-Jazeera menyiarkan pernyataan seorang pakar Swiss yang mengaku menemukan kadar polonium tinggi di tubuh Arafat.

Polonium adalah substansi beracun yang sangat langka dan tak mudah ditemukan di luar lingkaran militer dan penelitian sains.

Polonium juga digunakan untuk membunuh mantan mata-mata Rusia yang kemudian menjadi pengkritik Kremlin, Alexander Litvinenko pada 2006.

Litvinenko tewas tak lama setelah meminum teh yang sudah dibubuhi polonium.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com