KOMPAS.com - AS melalui Menteri Luar Negeri Hillary Clinton pernah mengatakan AS mendukung penyelesaian damai dalam permasalahan di Laut China Selatan. Hillary mengatakan hal itu pada persinggahannya ke Indonesia, kemarin, dalam perjalanannya ke China. "AS mendesak dilakukan kesepakatan mengenai peraturan menyangkut klaim yang tumpang tindih atas laut itu," kata Hillary sebagaimana warta AFP pada Selasa (4/9/2012).
Lantaran sikap Hillary itulah, Menteri Pertahanan Filipina Voltaire Gazmin memberikan pujian. "Kami telah lama berusaha untuk menyelesaikan peraturan itu. Peraturan itu akan meminimalkan konfrontasi di kawasan itu," kata Gazmin kepada wartawan Selasa.
"Itulah yang harus kita usahakan. Kita perlu berbicara dalam satu suara. Jika kita bersatu kita dapat berunding dengan satu negara besar dan kita dapat mengusahakan solusi yang satu dalam ASEAN dan negara-negara pihak ketiga," katanya menambahkan.
Anggota-anggota ASEAN Filipina dan Vietnam, yang mengklaim daerah-daerah yang disengketakan itu, keduanya menuduh China menekankan klaimnya yang agresif atas Laut China Selatan.
Pada April, kapal-kapal China dan Filipina saling berhadapan di Beting Scarborough, satu pulau di Laut China Selatan lepas pantai Filipina barat.
Kendatipun Filipina menarik kapal-kapalnya dalam satu itikad baik kepada China, para pejabat mengatakan kapal-kapal China masih berada di beting itu.
China mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh laut itu, yang diperkirakan menampung cadangan minyak dan gas yang besar. Laut itu juga merupakan salah satu dari tempat-tempat untuk menangkap ikan dan jalur pelayaran penting bagi perdagangan internasional.
Filipina, Vietnam, dan negara-negara anggota ASEAN lainnya Malaysia dan Brunei Darussalam, serta Taiwan juga mengklaim bagian-bagian Laut China Selatan itu.
Juru bicara Deplu Filipina Raul Hernandez secara terpisah Selasa menegaskan bahwa Filipina sedang mengusahakan satu pendekatan damai, berdasarkan hukum dan multilateral untuk menyelesaikan sengketa-sengketa di Laut China Selatan itu. Ia menyerukan tercapainya segera satu peraturan di antara para pengklaim untuk meminimalkan ketegangan di laut itu.