Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamanan Ekstra Ketat di Kota Teheran

Kompas.com - 04/09/2012, 04:28 WIB

”Sukses” penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Nonblok di Teheran tidak terlepas dari pengamanan yang boleh dibilang ekstra ketat. Sekitar 110.000 polisi dan aparat keamanan disebar untuk menjaga Teheran yang memiliki luas sekitar 18.000 kilometer persegi dengan 8 juta penduduk. Di sejumlah ruas jalan, polisi memeriksa kendaraan yang melintas.

Delegasi negara-negara yang menghadiri KTT dijaga ketat. Di Hotel Azadi, tempat Wakil Presiden Boediono dan delegasi Indonesia menginap, misalnya, siapa pun yang tidak memiliki identitas peserta ataupun panitia KTT tidak boleh masuk. Dua anggota staf dokumentasi pada Sekretariat Wapres sempat tak boleh masuk karena belum mendapatkan identitas peserta.

Para wartawan asing, baik yang datang khusus untuk meliput KTT maupun yang datang bersama rombongan kenegaraan, juga mendapat penjagaan ketat. Ada seorang penghubung dan dua anggota staf dari Pemerintah Iran yang selalu mengikuti rombongan wartawan Indonesia yang menginap di Hotel Howeyzeh. Di hotel itu juga ditempatkan sejumlah petugas intelijen yang senantiasa mengawasi gerak-gerik wartawan.

Di sekitar hotel, puluhan polisi berseragam terlihat berjaga-jaga sepanjang hari. Bahkan, dari jendela kamar hotel tempat kami menginap, tampak petugas keamanan yang terus mengawasi dari atap gedung. Petugas serupa banyak dijumpai di sejumlah gedung bertingkat.

Saking ketatnya pengamanan, mengambil gambar di pinggir jalan pun dilarang. Dua wartawan televisi dari Indonesia nyaris diciduk polisi karena berfoto di sudut jalan dekat hotel. Padahal, mereka sudah diizinkan petugas hotel. Keduanya ”dibebaskan” setelah menunjukkan hasil jepretannya dan menjelaskan bahwa pengambilan foto itu untuk kenang-kenangan.

Darius, anggota staf panitia setempat yang mendampingi wartawan Indonesia, menjelaskan, polisi khawatir wartawan mengambil gambar obyek-obyek vital atau instalasi militer atau petugas yang berjaga. Mereka juga mencurigai wartawan asing membawa kepentingan Amerika Serikat dan Barat, memberikan informasi yang dapat digunakan untuk menyerang Iran.

Penjagaan ekstra ketat dan berlapis diberlakukan di Organization of the Islamic Conference (OIC) Center, tempat berlangsungnya KTT. Wartawan hanya boleh meliput jalannya KTT melalui siaran langsung di ruang media center yang terpisah jauh dari tempat KTT. Mobilisasi wartawan dari hotel ke media center dikawal ketat petugas. Hanya pemilik kartu khusus dalam jumlah sangat terbatas yang boleh mengambil gambar di OIC Center, itu pun semua peralatan harus didata dan tidak boleh membawa alat komunikasi.

Pengamanan super ketat juga diberlakukan bagi setiap pemimpin negara yang hendak menemui Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Seyed Ali Khamenei secara bilateral.

Itulah Iran. Hal itu bisa dipahami ketika merunut perjalanan bangsa itu yang bertahun-tahun mencoba bertahan hidup dari gempuran sanksi embargo Amerika Serikat dan Barat, juga desakan dari negara-negara tetangganya yang pro-Barat.

(c wahyu haryo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com