Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Bocor, 21 Imigran Gelap Terdampar di Malang

Kompas.com - 02/09/2012, 15:21 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com -- Puluhan imigran gelap yang sebagian besar warga negara Afganistan, ditemukan terdampar di pantai kawasan Malang selatan. Sampai dengan Sabtu (1/9/2012) malam, polisi setempat berhasil mengamankan 21 imigran. Para imigran itu, yang kini diamankan di Kantor Imigrasi Kelas I Malang itu, sebanyak 20 orang.

Kasatreskrim Polres Malang AKP Decky Hermansyah, Minggu (2/9/2012) mengatakan, para imigran tersebut ditemukan di Pantai Sepelot, Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang setelah kapal kayu yang mereka tumpangi bocor.

"Kapal kayu yang mereka tumpangi bocor dan harus merapat pantai Sepelot. Sebagian kami tangkap, sebagian lagi kabur ke hutan. Secara keseluruhan, jumlah imigran diperkirakan antara 30-40 orang, dan baru 21 orang di antaranya berhasil ditangkap," katanya.

Adapun nahkoda dan anak buah kapal yang diduga warga negara Indonesia, diduga melarikan diri terlebih dahulu setelah mengetahui kapal bocor.

"Hasil pemeriksaan sementara dari imigran yang berhasil diamankan, mereka sebagian besar mengantongi surat suaka politik dari UNHCR. Rencananya, mereka hendak pergi ke Australia untuk mencari suaka," jelas Decky.

Sebelum tiba di Malang, para imigran itu diduga datang dari Jawa Barat menggunakan kendaraan jenis Colt L300 menuju Tulungagung, Jawa Timur. "Sesampai di Tulungagung, mereka menggunakan kapal dan rencananya menuju Australia. Tapi saat di kawasan Malang, kapal yang mereka tumpangi bocor," katanya.

Dia menambahkan, sampai saat ini pihaknya bersama warga Desa Pujiharo dan aparat terkait lainnya masih menyisir hutan Pujiharjo.

"Kami masih terus menyisir hutan tempat para imigran bersembunyi," katanya.

Penangkapan para imigran ini sendiri berawal dari laporan nelayan yang hendak mencari ikan. Menurut Kepala Desa Pujiharo, Sulistyowati, warganya yang akan mencari ikan di laut sekitar pukul 06.00 WIB, lalu melihat ada kapal jenis pakesan dengan panjang 15 meter dan lebar 4 meter di pinggir pantai.

"Di pantai juga banyak kerumunan orang dengan wajah asing, saat didekati mereka kabur ke hutan. Warga kemudian bersama perangkat desa bergerak untuk mencari warga asing tersebut. Sampai saat ini warga kami bersama kepolisian, termasuk juga polisi air, terus menyisir hutan untuk mencari orang asing lainnya," katanya saat dihubungi via telepon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com