Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenggak Arak Methanol, 3 Warga Bali Tewas

Kompas.com - 01/09/2012, 18:29 WIB
Kontributor Denpasar, Muhammad Hasanudin

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Tiga warga Desa Katung, Kintamani, Bangli, Bali meregang nyawa setelah menenggak minuman keras tradisional jenis arak yang diduga mengandung methanol. Dua korban Wayan Mundra dan Wayan Sujana tewas setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar. Sementara satu korban lainnya tewas sebelum mendapat perawatan.

"Kedua pasien datang ke sini sejak Sabtu dini hari, namun tidak datang bersamaan. Gejala keduanya hampir sama mengalami pusing dan muntah-muntah disertai pandangan yang rabun," ujar Kepala Sub Bagian Humas Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, dr Kadek Nariyantha Sabtu (1/9/2012) siang tadi.

Ciri-ciri fisik korban sesuai gejala keracunan methanol seperti yang selama ini sering terjadi di Bali. Namun, tim dokter masih harus melakukan pemeriksaan mendalam untuk dapat menyimpulkan penyebab pasti kematian korban. Selain tiga korban meninggal, puluhan warga yang bersama-sama menenggak arak juga dirawat akibat gejala keracunan methanol.

Menurut pengakuan salah seorang keluarga korban, pesta arak dilakukan Jum'at malam di rumah salah seorang warga. "Beberapa jam kemudian korban mengalami pusing dan muntah-muntah, melihat kondisinya yang tidak membaik maka dilarikan ke rumah sakit," jelas Nengah Sumili, mertua salah seorang pasien bernama Wayan Kandi.

Korban selamat keracunan arak methanol saat ini menjalani perawatan intensif di Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUP Sanglah Denpasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com