Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Bos Rongsokan Ditangkap

Kompas.com - 31/08/2012, 18:03 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com -- Dua pelaku pembunuhan sadis terhadap Usin (51), pengusaha botot (pengumpul barang-barang bekas atau rongsokan) di Desa Sei Rotan, Percut Sei Tuan Deli Serdang, akhirnya ditangkap.

Kedua pelaku yang merupakan karyawan dan mantan pekerja di gudang botot milik korban adalah Syamsul Bahri Pohan alias Syamsul (21) dan Amsil Ghossani Hasibuan alias Sani (20).

Syamsul ditangkap di rumahnya di Desa Sena, Batang Kuis, dan Sani menyerahkan diri sendiri ke Mapolsekta Percut Sei Tuan, Kamis (30/8/2012) malam.

"Syamsul ditangkap di rumahnya, Sani menyerahkan diri. Dari hasil pemeriksaan, motif pembunuhan karena sakit hati. Sani yang mantan karyawan semasa bekerja pernah dituduh korban mencuri," kata Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Maringan Simanjuntak, Jumat (31/8/2012).

Lanjut Kapolsek, Syamsul yang pernah dituduh mencuri barang botot milik Amir, kakak korban yang juga pengusaha botot di Kawasan Madala Medan. Bukan cuma itu, dia juga kecewa karena gajinya selalu dipotong korban untuk membayar tagihan listrik karena dia dan istrinya tinggal di gudang tersebut.

"Sani yang merencanakan, kemudian mengajak Syamsul karena dia juga pernah sakit hati terhadap korban," tambah Kapolsek.

Sebelum mengakhiri hidup korban pada Sabtu (25/8/2012) siang, kedua pelaku telah merencanakan pembunuhan satu hari sebelumnya. Mereka telah menyiapkan kayu, besi, obeng dan tali. Setelah dibunuh, mayat korban dibuang ke belakang gudang tepatnya di tempat pembuangan sampah. Kemudian mereka membawa kabur sepeda motor dan dua handphone milik korban.

"Kedua pelaku akan dikenakan hukuman minimal 12 tahun penjara," tegas Maringan.

Sementara itu, menurut pengakuan Sani, siang itu korban datang ke gudang. Karena dia sudah merencanakan akan membunuh korban, dirinya memanggil Syamsul. Tanpa basa-basi Syamsul yang pertama kali memukul pundak korban, diikuti dirinya. Kemudian menjerat leher korban dengan tali.

"Aku tak berani duluan, kawanku yang pertama kali. Lalu kami ikat leher sampai tewas," kata Sani. Untuk diketahui, sebelumnya korban sudah tidak pulang selama lima hari ke rumahnya hingga ditemukan tewas oleh kaka korban di belakang gudangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com