Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Mursi Pidato, Delegasi Suriah "Walk Out"

Kompas.com - 30/08/2012, 15:45 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com - Presiden Mesir Mohammed Mursi menunjukkan dukungan pada gerakan oposisi Suriah dengan menyebut pemerintahan Presiden Bashar al-Assad sebagai "rezim penindas". Pidato Mursi itu disambut dengan aksi walk out oleh delegasi Suriah di KTT Gerakan Non-Blok itu.

"Revolusi di Mesir merupakan fondasi Kebangkitan Arab, yang dimulai beberapa hari setelah Tunisia dan diikuti oleh Libya dan Yaman dan sekarang revolusi di Suriah melawan rezim yang menindas," kata Presiden Mohammed Mursi, dalam KTT Gerakan Non-Blok di Teheran, Kamis (30/8/2012).

Pada kesempatan itu, hadir dua pemimpin tuan rumah, yakni Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Mahmoud Ahmadinejad. Iran seperti diketahui merupakan pendukung rezim Assad.

"Rakyat Palestina dan Suriah secara aktif memperjuangkan kemerdekaan, martabat, dan keadilan kemanusiaan," tegas Mursi, yang menambahkan bahwa "Mesir siap bekerja sama dengan siapa saja untuk menghentikan pertumpahan darah (di Suriah)."

Delegasi Suriah merespons pernyataan keras Mursi itu dengan melakukan walk out dari ruang pertemuan, kantor berita Mesir MENA, melaporkan.

"Delegasi Suriah menarik diri ketika Presiden Mursi mulai membahas Suriah," kata MENA.

Pernyataan Mursi yang menyebut konflik di Suriah sebagai "revolusi" terhadap "rezim penindas" bertentangan dengan gambaran yang disampaikan Teheran dan Damaskus. Sebelumnya kedua negara menyebut pemberontakan di Suriah bukan bagian dari Kebangkitan Arab (Arab Spring) dan dilakukan oleh "teroris" dukungan asing yang bekerja untuk Amerika Serikat dan negara-negara Arab.

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Ahmadinejad beberapa kali memuji gerakan Arab Spring dan menyebutnya terinspirasi revolusi Iran pada 1979. Suriah, kata mereka, merupakan kasus berbeda.

"Solidaritas kita dengan perjuangan rakyat Suriah melawan rezim penindas yang sudah kehilangan legitimasi merupakan kewajiban, selain merupakan kepentingan politik dan strategis," terang Mursi dalam pidatonya.

"Kita semua harus menyatakan solidaritas penuh pada perjuangan orang-orang yang mencari kemerdekaan dan keadilan di Suriah, serta mewujudkan simpati itu ke dalam visi politis yang jelas bahwa mendukung transisi damai menuju sistem pemerintahan yang demokratis yang merefleksikan tuntutan rakyat Suriah akan kemerdekaan," papar Mursi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com