Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Pejabat Iran Akan Hadiri KTT Non Blok di Iran

Kompas.com - 27/08/2012, 08:31 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com - Perdana Menteri Suriah, Wael al-Halqi, dan Menteri Luar Negeri, Walid Muallem, akan menghadiri KTT Gerakan Non-Blok (GNB) pada 30-31 Agustus ini di Teheran, kata seorang pejabat Iran di Damaskus, Minggu (26/8/2012).

Aladin Borujerdi, ketua Komisi Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, dalam kunjungan ke Damaskus, mengatakan bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad memberitahukan kepadanya pada satu pertemuan bahwa Halqi dan Muallem akan menghadiri KTT GNB. Halqi diangkat sebagai perdana menteri setelah pendahulunya, Riad Hijab membelot.

Iran merupakan sekutu setia rezim Bashar yang telah dikucilkan sebagian besar komunitas dunia internasional dalam upaya untuk mengakhiri konflik di Suriah.

Sekjen PBB Ban Ki-moon akan menghadiri KTT GNB itu meskipun ada pesan larangan dari Amerika Serikat dan Israel. KTT itu juga akan dihadiri 36 kepala negara  atau pemerintah lain dan 40 menteri atau pejabat senior.

Sabtu lalu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast mengemukakan kepada wartawan bahwa Iran memiliki kewajiban  untuk mengundang semua anggota GNB dan Presiden Palestina Mahmud Abbas akan merupakan bagian dari "sejumlah tamu khusus" yang diundang.

GNB, yang lahir saat Perang Dingin memuncak, merupakan sekelompok negara yang menganggap diri mereka independen dari pengaruh Washington dan Moskwa, beranggotakan 119 negara plus "Palestina" sebagai anggota. Negara-negara peserta lainnya termasuk Afganistan, Armenia, Mesir, Ghana, India, Irak, Kuwait, Pakistan, Sudan, Zimbabwe dan Indonesia.

Iran menyelenggarakan KTT itu sebagai bukti bahwa dirinya bukan negara yang dikucilkan dari pentas dunia walau Amerika berusaha mengucilkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com