Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Bekukan Dana Terkait Hizbullah

Kompas.com - 21/08/2012, 12:09 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Otoritas AS mengatakan mereka telah membekukan dana sebesar 150 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun pada rekening di sebuah bank karena dituduh merupakan bagian dari skema pencucian uang yang dilakukan kelompok Hizbullah di Lebanon.

Tahun lalu pemerintah AS menuduh Bank Lebanon Kanada, LCB membantu pencucian uang milik kelompok itu yang merupakan hasil dari bisnis penjualan obat terlarang dan kejahatan lainnya.

Dana tersebut menurut pemerintah AS biasanya diiselundupkan keluar dari AS dengan cara dibelikan mobil bekas terlebih dahulu untuk kemudian dijual kembali di Afrika Barat. Dana hasil penjualan mobil bekas di Afrika Barat itulah yang kemudian dimasukan kembali secara diam-diam ke Lebanon.

Pemerintah AS sebelumnya telah menggolongkan Hizbullah sebagai kelompok teroris dan melarang semua aktivitasnya di negara itu. "Seperti yang kami tuduhkan pada tahun lalu, Bank Lebanon Kanada memainkan peran kunci dalam melakukan pencucian uang untuk Hizbullah," kata kepala Badan Anti Narkoba AS, DEA, Michele Leonhart seperti dikutip dari kantor berita AFP.

Hizbullah membantah

"Upaya tanpa henti yang kami lakukan untuk mengungkap jaringan kejahatan global menunjukan bahwa sistem perbankan AS telah dimanfaatkan untuk melakukan pencucian uang yang kemudian disalurkan ke Afrika Barat dan selanjutnya ke Lebanon."

Pada bulan Desember tahun lalu jaksa penuntut umum di Kejaksaan AS juga telah melakukan penuntutan terhadap LCB dan dua perusahaan lainnya atas penggunaan dana sebesar 300 juta dollar atau Rp 2,8 triliun yang didapat dari bisnis obat bius dan kejahatan lainnya yang dilakukan di Lebanon.

Dana itu digunakan untuk membeli mobil bekas yang kemudian diekspor ke Afrika Barat.

Sejauh ini Hizbullah telah membantah tuduhan tersebut dan mengatakan apa yang disampaikan merupakan bagian dari propaganda AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com