KOMPAS.com - Hari Raya Idul Fitri yang penuh suka cita tidak dirasakan oleh sebagian besar rakyat Suriah. Mereka terus dibayangi ketakutan karena pertempuran antara tentara pemerintah Presiden Bashar al-Assad dengan pasukan pemberontak tidak juga berhenti.
Di Aleppo, kota terbesar kedua setelah ibukota Damaskus, makanan menjadi barang yang langka, setelah selama beberapa pekan kota itu menjadi medan pertempuran sengit antara kedua pihak. Untuk mendapatkan makanan, mereka harus mengantre di toko-toko roti yang jumlahnya tidak banyak sebab banyak tempat usaha yang tutup akibat pertempuran.
Persenjataan berat dan serangan udara militer Suriah telah menghancurkan sebagian besar bangunan di kota itu. Banyak warga yang memilih mengungsi ke tempat yang dianggap lebih aman. Yang memilih bertahan, harus rela hidup dalam ketakutan sewaktu-waktu pertempuran pecah di sekitar tempat perlindungan mereka.
Pada Sabtu (18/8/2012) atau hari terakhir Bulan Ramadhan, helikopter-helikopter pemerintah menjatuhkan selebaran di kota itu. Isinya, desakan agar warga Aleppo tidak menampung tentara pemberontak serta peringatan pada Pasukan Pembebasan Suriah bahwa inilah kesempatan terakhir mereka untuk menyerah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.